TATIYE.ID – Kanematsu Corporation Jepang ingin bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Pohuwato dibidang pengembangan budidaya kakao.
Kedatangan Mr. Tsubasa Tamura dan Mr. Yazaki didampingi Weni Yasin dari PT. DKM dan penerjemah Indri Afriani Yasin bersama Bagus CR diterima Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga bersama Wakil Bupati, Suharsi Igirisa didampingi Kepala Baperlitbang, Irfan Saleh, Kepala DLH, Sumitro Monoarfa, Kadis Pertanian, Kamri Alwi dan Kepala BPBD, Bahari Gobel, Senin, (25/07/2022).
Pertemuan yang berlangsung di ruang kerja bupati dimanfaatkan oleh Mr. Tsubasa Tamura dan Mr. Yazaki untuk menyampaikan maksud dan tujuan berkunjung ke Pohuwato.
Menurut delegasi Kanematsu Corporation Jepang, Pohuwato sangat cocok untuk pengembangan budidaya kakao, karena itu pihaknya ingin bekerjasama dengan Pohuwato pada pengembangan kakao.
“Kami memastikan bahwa Pemda Pohuwato kedepannya akan dimudahkan proses pemasarannya oleh Kanematsu Corporation. Diketahui pula bahwa Kecamatan Taludiri adalah lokasi terbesar kakao, sehingga rencana kedepan akan dibangun pabrik di sini, terlebih Pohuwato produksi kakao terbesar di Provinsi Gorontalo,” ungkap Mr. Yazaki dengan bahasa Jepang yang diterjemah Indri Afriani Yasin bersama Bagus CR.
Selaku pemerintah daerah, Bupati Saipul menyambut baik tujuan dari Kanematsu Corporation yang ingin mengembangkan kakao di Pohuwato. Apalagi utusan dari Jepang ini sudah memulai kerjasama dengan Boalemo, bahkan induk dari Pohuwato ini sudah mengekspor kakao sampai ke Jepang.
Sementara itu, Kepala Baperlitbang, Irfan Saleh menambahkan, khusus untuk kakao di Provinsi Gorontalo produksi tertinggi di Pohuwato sekitar 7.500 ton pertahun, dengan yang paling tinggi produksinya yakni Kecamatan Taluditi yang saat ini didampingi oleh perhimpunan Burung Indonesia dan Burung Jepang.
“Saat ini kami sementara mengembangkan tanaman tahunan yang berfungsi sebagai konservasi berupa kakao, jambu mente, kemiri, durian, pala. Tanaman ini nantinya bisa menangani kelebihan debit air diwaktu hujan, karena kerusakan hutan semakin terasa di akhir-akhir ini, apalagi di musim penghujan 13 kecamatan mengalami banjir,” tandas Irfan.