
TATIYE.ID (GORONTALO) – Sudah menjadi rahasia umum bahwa lingkungan kerap kali menjadi tumbal dari aktivitas pertambangan.
Stigma terhadap aktivitas pertambangan juga sering dikaitkan dengan dampak negatif, seperti kerusakan lingkungan dan konflik dengan masyarakat.
Namun, jika dilihat dari sisi yang berbeda justru aktivitas pertambangan memberikan keuntungan bagi masyarakat ketika hal ini dikomunikasikan, dan terkoordinasi dengan baik.
Seperti yang dilakukan oleh para penambang di Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Pohuwato baru – baru ini. Diketahui, akibat curah hujan yang tinggi desa ini diterjang banjir bandang.

Para penambang berinisiatif membantu warga untuk menormalisasikan sungai Desa Hulawa, tentu ini mendapatkan apresiasi dari masyarakat.
“Tentu kami mengucapkan terima kasih kepada teman teman penambang. Sebab hari ini telah membantu kami di Desa Hulawa melakukan Normalisasi sungai,” ucap Saipul Tantu, salah satu tokoh masyarakat Desa Hulawa.
Tak dapat dipungkiri, karena kerja sama antara masyarakat, para penambang, hingga pemerintah desa, saat ini terinformasi bahwa rumah warga tidak lagi mengalami kebanjiran.

“Dengan bantuan mereka sampai dengan hari ini sudah selesai pembuatan tanggul. Alhamdulillah rumah-rumah warga sudah tidak lagi di masuki air,” lanjut Saipul Tantu.
Namun, Saipul menegaskan walaupun normalisasi sungai ini selesai, tidak ada ungkapan pihaknya memberikan legalitas kepada para penambang.
“Bukan berarti kami memberikan legalitas. Tapi ketika ini selesai (Normalisasi sungai) silahkan teman teman para penambang mau kemana saja,silahkan!” ujarnya.
Terakhir, Saipul juga membantah adanya isu yang berseliweran dimana adanya Pungutan Liar (Pungli) kepada para penambang yang melintasi Desa Hulawa.
“Saya tegaskan bahwa isu itu tidaklah benar,” tandas Saipul.