TATIYE CHANNEL (KABGOR) – Malam puncak Hari Anak Nasional (HAN) yang diwarnai dengan Isak tangis peserta jumbara sahabat anak setelah mendegar puisi yang dibacakan salah satu kaka pembina jumbara pada malam renungan.
Seperti diketahui kegiatan jumbara sahabat anak tersebut selain diikuti oleh anak- anak penggalang dari perwakilan 19 kecamatan juga diikuti anak-anak putus sekolah, anak-anak panti dan anak-anak penerima jasa di pasar- pasar. Mereka berkumpul, berbaur bersama, bercerita, tanpa ada rasa minder satu sama lain
Bunda Anak dan juga Ketua Kwartir cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Gorontalo Dr. Fory Naway mengatakan, sebenarnya ini jumbara sahabat anak diikuti oleh anak-anak interen penggalang saja. Namun karena ini merupakan momentum hari anak nasional maka pihaknya melibatkan anak-anak panti.
“Malam ini ada api unggun dan malam renungan kami mengundang juga anak-anak panti dan mereka saling menghibur baik itu anak-anak penggalang maupun anak-anak senasib mereka,†Kata Fory Naway ditemui usai kegiatan itu, Kamis dini hari (09/08/19) di Lapangan sport center limboto.
“Insya Allah ini juga dapat menggugah hati mereka dan karena rata- rata anak-anak panti sekolah semua. Gak ada yang tidak sekolah,†Sambungya lagi.
Mereka dibaurkan sehingga mereka akan ada motivasi untuk sekolah lagi.
Kedepan, Kata Fory Naway kegiatan ini akan dilanjutkan namun desain dan konsep acaranya lebih spektarkuler guna meramaikan hari anak tersebut.
“ Desain mana lagi yang kami buat untuk ramaikan hari anak dan saat ini terlihat bagaimana mereka menyatu dengan Pak Bupati, Pimpinan OPD dan kita semua terlihat gembira walaupun dalam malam renungan itu isak tangis anak –anak tak terbendung dan ini menjadi pengalaman mereka bahwa hidup itu keras dan tantangan itu harapan sebagai masa depan anak tersebut,†Jelas Fory Naway.
Ketua PKK Kabupaten Gorontalo itu berharap agar anak-anak terus membangun dirinya sebagai kehidupan lanjutnya demi masa depannya.karena anak-anak tidak boleh patah semangat.
“Harus semangat terus, maju terus dan harus pintar,†Ujar Fory .
Ditanya kesan melihat anak-anak yang tak terbendung isak tangis pada renungan itu, Bunda PAUD Kabupaten Gorontalo itu menyampaikan, bahwa mereka itu sama dengan anak-anak kita dan tidak ada bedanya.
“Keharuan mereka itu, insya allah dengan kegiatan malam ini dapat menyatu dan kami tidak akan melupakan mereka dan mereka tidak melupakan kami. Bahkan, kami berencana akan mengasuh dan mengangkat mereka menjadi anak asuh kami †Tandas Fory Naway .