TATIYE.ID (POHUWATO) – Bupati Pohuwato, Saipul Mbuinga meninjau dua kecamatan yang terendam banjir. Banjir yang diakibat luapan air sungai dan air pegunungan itu merendam ratusan rumah dan menghanyutkan ternak masyarakat.
Diketahui, hujan lebat yang disertai angin kencang terjadi pada Jum’at, sekitar pukul 11.20 wita dan setelahnya air mulai masuk ke rumah penduduk.
Meski airnya tidak terlalu lama atau hanya sekitar dua sampai tiga jam merendam rumah warga, akan tetapi 3 desa di Kecamatan Popayato Barat yakni Desa Dudewulo, Desa Butungale dan Desa Tunas Jaya terparah menerima kiriman air sungai butungale dan air pegunungan. Demikian juga dua desa di Kecamatan Popayato yakni Desa Telaga dan Desa Dambalo.
Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga usai buka puasa menuju dua kecamatan tersebut untuk memantau kondisi warga yang ada di 5 desa. Meski berada di kegelapan dan hanya di bantu sinar senter, orang nomor satu di pohuwato itu melihat penyebab banjir dan juga bertemu langsung dengan warganya, Jum’at, (7/4/2023).
Pantauan di lapangan, kondisi saat ini memang sudah aman atau tidak terendam, air dengan cepat menuju ke dataran rendah atau ke arah laut. Meski begitu, barang-barang dalam rumah saat ini telah berada di teras atau di atas meja untuk menghindari banjir susulan. Sementara di Masjid Besar At-Taqwa Popayato Barat air masuk ke masjid usai salat jum’at dan merendam seisi masjid termasuk alat pengeras suara terendam air.
Disamping itu, Bupati Saipul juga meninjau tempat-tempat yang terparah berupa drainase, sungai butungale, jembatan-jembatan serta rumah-rumah yang berada di pinggiran jalan bersama Anggota DPRD Pohuwato, Rizal Pasuma, BPBD Pohuwato, Tagana dan pemerintah kecamatan. Salah satu Sekolah Dasar Negeri 06 Popayato Barat pagar depan ambruk akibat air dari gunung, sementara kerugian lain berupa kelapa kopra milik warga terendam air dan sebagian terbawa air sungai butungale.
Pun demikian di Desa Telaga dan Desa Dambalo Kecamatan Popayato tetap ditinjau meski sudah larut malam. Di Desa Telaga misalnya, jemaah salat Jum’at tidak sempat salat karena pas azan berkumandang air sudah masuk dalam masjid.
Terdapat dua masjid yakni Masjid Al-Zauhar dan Masjid Istiqamah, sontak jemaah masjid langsung menyelamatkan diri dan menyelematkan barang-barang dalam rumah, karena ketinggian air sekitar 1 Meter akibat luapan dari dua sungai yang berbeda.
Demikian juga di Desa Dambalo Kecamatan Popayato, air dengan ketinggian kurang lebih 70 cm itu akibat luapan air sungai. Karena di bagian atas desa itu terdapat beberapa sungai kecil. Air dari sungai di tambah air dari pegunungan merendam sekitar 30-an rumah yang berada di tiga dusun tersebut yang diperkirakan air masuk dari jam 12 siang sampai pukul 15.00 wita.
Kepada masyarakat, Bupati Saipul mengimbau untuk tetap waspada karena cuaca yang tidak bersahabat. Karena air sungai bertemu air pegunungan menjadikan banjir bagi warga yang berada di tempat-tempat yang rawan banjir. Untuk itu diminta hal ini menjadi perhatian bersama dan tetap melihat kondisi cuaca saat ini. Artinya, ketika hujan lebat seperti ini maka segeralah bersiap diri agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Pemda Pohuwato jelas bupati tetap memperhatikan kondisi ini dan akan disampaikan kepada pemerintah provinsi terutama titik-titik yang rawan banjir dan penyebab banjir itu sendiri seperti luapan air sungai yang sesekali menjadi ancaman bagi warga sekitar