TATIYE.ID (POHUWATO) – Pemda Pohuwato melalui Wabup Suharsi Igirisa yang di dampingi Direktur RSUD Bumi Panua, dr. Yenni Ahmad, memilih rumah sakit umum pusat (RSUP) Prof. Dr. R.D Kandou Manado menjadi pusat studi tiru terkait pengelolaan limbah rumah sakit, limbah medis, limbah B3 dan limbah covid-19.
Kedatangan rombongan Pemda Pohuwato itu diterima langsung Direktur Utama RSUP Prof. Dr.R.D Kandou, Dr.dr. Jimmy Panelewen, Sp.B-KBD bersama Direktur SDM Pendidikan dan Umum, Dr.dr. Ivonne Elisabeth Rotty, M.Kes, dan Tim Kesling, K3RS, Rabu (20/10/2021).
Wabup Suharsi Igirisa menjelaskan jika tim Kabupaten Pohuwato akan melakukan kaji banding terkait pengelolaan limbah medis yang ada di rumah sakit, termasuk memperoleh informasi bagaimana proses pengurusan ipal dan limbah B3.
“Ini kami lakukan, karena di Pohuwato hingga sangat ini belum mendapatkan izin untuk prosesnya, dan sebagaimana kami ketahui di RSUP Kandou sudah memiliki izin tersebut,” ujar Wabup.
“Harapannya, melalui studi banding ini tim Pohuwato dapat mengambil contoh yang baik khususnya dalam upaya penanganan limbah medis rumah sakit serta kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan rumah sakit,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Utama RSUP Prof. Dr.R.D Kandou, Dr.dr. Jimmy Panelewen, Sp.B-KBD mengatakan, RSUP Kandou adalah rumah sakit yang memberikan pendampingan dan penguatan terhadap rumah sakit yang ada di beberapa wilayah.
“Pendampingan kami untuk wilayah Sulawesi Utara dan sekitarnya, seperti Gorontalo, Papua Barat, Sulawesi Tengah dan juga Kalimantan Timur, soal limbah. Pengelolaan limbah ini sangat krusial, termasuk dalam pengurusan izin operasional, karena hal ini ada dampak hukumnya, harus benar-benar diseriusi,” terangnya.
Ditempat yang sama, Direktur RSUD Bumi Panua, dr. Yenni Ahmad menambahkan jika pemilihan RSUP Kandou karena rumah sakit tersebut tata pengelolaannya sudah bagus dan sudah memiliki izin ipal dan limbah B3.