Program tali asih Pani Gold Project (PGP) bagi penambang rakyat mulai dilaksanakan, Sabtu, (21/10/2023). Nominal diserahterimakan setelah mendapat kesepakatan setiap penambang dan perusahaan. Penyaluran di hari itu disambut positif.
“Program tali asih ini mengutamakan fairness atau keadilan. Dengan kata lain, kita menjunjung tinggi nilai jujur, adil dan transparan,” kata Dirut PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) dan PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM), Boyke Poerbaya Abidin, di Pioneer Camp, dalam keterangan yang diterima, Minggu, (22/10/2023).
Saat itu, sebanyak 19 dari 20 penambang dari Blok Kolokoa diundang, mengikuti tahapan proses wawancara dan verifikasi lapangan. Program tali asih ini dibagi per blok, untuk memudahkan proses verifikasi lapangan.
Total ada 17 blok yang akan di verifikasi dalam 2 sampai 3 bulan ke depan.Idris Rifai, satu diantara penambang rakyat penerima program tali asih mengatakan, dirinya mendukung penuh kegiatan perusahaan, karena akan membawa manfaat bagi masyarakat Kabupaten Pohuwato.
“Harapan saya supaya teman-teman bisa memberikan yang terbaik untuk perusahaan, karena perusahaan telah memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Pada khususnya, anak-anak kita bisa bekerja di perusahaan,” kata Idris melalui keterangan tertulis.
Informasinya, sebagian mereka yang pemilik paretan, lobang tambang hingga talang masih beraktivitas di wilayah konsesi PGP. Sebagian lainnya tidak lagi beraktivitas, dengan alasan yang tidak disebutkan.
Setelah mengurangi aktivitas pertambangan di konsesi PGP, mereka berharap tali asih yang sesuai harapan.Program tali asih sebelumnya disosialisasikan, Rabu, 18 Oktober 2023 lalu. Pj Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya memediasi sosialisasi program tali asih PGP, dengan menghadirkan penambang lokal. Dalam sosialisasi ditegaskan, bahwa PGP tidak mematok batas minimal maupun maksimal dalam pemberian tali asih.
“Tidak ada batas nilai atas maupun batas nilai bawah. Nominal akan muncul pada saat negosiasi,” ungkap Pj Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya.
