TATIYE.ID (POHUWATO) – Pemda bersama BPN Pohuwato kembali melanjutkan progres pembangunan bandara Pohuwato dalam rangka tindak lanjut pasca penyerahan SK penetapan batas areal pelepasan kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi untuk pembangunan bandar udara baru oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
Saat dikonfirmasi, Pemda Pohuwato Kadis Perhubungan Pohuwato, Yunus Mohamad menjelaskan bahwa hari ini, Kamis (02/12/2021). Tim BPN saat ini sedang berada di Desa Imbodu, Kecamatan Randangan untuk melakukan pengukuran lahan bandara.
“Hal itu dilakukan sebagai tindak lanjut dari SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: 1018/Menlhk/Set-Jen/PLA.2/11/2021 tentang penetapan batas areal pelepasan kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi dengan luas lahan 40,76 Ha untuk penerbitan sertifikat,” terang Yunus
”Setelah pengukuran ini inshallah sertifikatnya akan diserahkan kepada pak bupati pada 9 Desember mendatang. Selanjutnya sertifikat akan diserahkan ke kementerian perhubungan yang sudah diawali dengan penandatanganan naskah perjanjian hibah daerah (NPHD) oleh Bupati Saipul Mbuinga bersama Sesditjen Perhubungan Udara, Nur Isnin Istiartono,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Saipul merasa bersyukur karena penantian panjang akhirnya bisa terjawab setelah dilakukannya penyerahan SK dari Kementerian LHK yang pada saat ini ditindaklanjuti dengan proses pengukuran bandara oleh pihak BPN.
”Alhamdulillah, pengukuran ini adalah dasar pemda untuk kepemilikan dari lokasi bandara. Dengan pengukuran ini juga tentu untuk proses lanjutan pembangunan bandara Pohuwato karena untuk anggaran tahun 2022 yang sumber dananya dari surat berharga syariah negara (SBSN) sudah dalam proses lelang,” ujar Bupati.
”Olehnya mari kita dukung bersama serta berdoa semoga penantian panjang ini bisa terjawab dan bandara yang diimpikan akan segera terwujud,” pungkasnya.