TATIYE.ID (PEMPROV) – Penjabat Gubernur Gorontalo (Penjagub), Rudy Salahuddin mengharapkan adanya inovasi baru terhadap pembuatan sulaman Karawo lewat pelaksanaan workshop Diversifikasi produk kain Karawo yang digelar oleh Direktorat Jenderal IKM Aneka dan Balai Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kriya (BPIFK), Kamis (25/7/2024) di GrandQ Hotel, Kota Gorontalo.
“Kain karawo sudah menjadi primadona Gorontalo, olehnya saya berharap akan lahir inovasi-inovasi desain baru yang tidak lagi monoton. Selama ini kan kita gunakan karawo lebih banyak hanya di kemeja kerja, jadi nanti bisa dibuat desain outer, blazer, atau jas,” ujar Penjaga Rudy.
“Kemudian penggunaannya diluaskan, jangan hanya orang-orang tua yang menggunakan, usahakan sampai anak-anak juga memakai kain sulaman khas daerah ini,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPFIK, Dickie Sulistya Aprilyanto, menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas desainer muda dan pengrajin karawo di Gorontalo.
Selain itu, juga memfasilitasi mereka untuk menampilkan hasil karya-karyanya di Hulanthalo Art and Craft Festival 2024 yang akan digelar di Jakarta pada Agustus mendatang.
“Hasil dari workshop ini menciptakan diversifikasi produk-produk kain karawo yang dapat berupa baju kerja, baju bertema casual dan juga aksesoris-aksesoris fashion hasil kolaborasi 13 desainer muda dan tujuh pengrajin kain karawo Gorontalo. Nantinya, karya mereka akan kami tampilkan pada sesi fashion show di Hulanthalo Art and Craft Festival 2024,” ujarnya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Asisten Deputi IV Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Kewirausahaan Kemenko Bidang Perekonomian, Eripson Sinaga, Deputi Kepala Perwakilan BI, Taufik Hidayat, dan Kadis Kumperindag Provinsi Gorontalo Risjon Sunge. Ada juga Fungsional Perencana Ahli Madya dan Ketua Tim Kerja Program dan Evaluasi Direktorat IA dan IKM KSK Kementerian Perindustrian, Antasari Putra.