
TATIYE.ID (DEPROV) – Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Hamzah Muslimin, kembali turun menyerap aspirasi masyarakat dalam reses masa persidangan pertama tahun 2025–2026 yang digelar di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo, Jumat (24/10/2025).
Dalam pertemuan itu, ragam persoalan disampaikan warga. Infrastruktur jalan lingkungan dan banjir masih menjadi keluhan utama. Warga mengadukan kondisi jalan yang rusak parah dan kerap tergenang air saat hujan, diperburuk dengan saluran air yang tak lagi berfungsi maksimal.
Menjawab itu, Hamzah menegaskan siap membawa persoalan tersebut kepada Pemerintah Kota Gorontalo selaku pihak yang berwenang.
“Kita akan koordinasikan dengan pemkot. Meskipun ini kewenangan mereka, tapi aspirasi masyarakat harus dicari solusinya,” ucap Hamzah.
Selain infrastruktur, warga juga menyoroti kebutuhan bantuan pendidikan. Orang tua berharap adanya dukungan beasiswa bagi anak yang masih bersekolah.
Hamzah mengungkapkan tahun ini sebanyak 25 penerima beasiswa telah dibantu melalui perjuangannya di DPRD.
“Memang karena anggaran terbatas, belum bisa banyak. Tapi insyaallah akan terus diperjuangkan agar lebih banyak yang terbantu,” ujarnya.
Masalah pada layanan BPJS Kesehatan pun mencuat. Warga mengeluhkan tagihan iuran BPJS mandiri yang tetap berjalan meski ekonomi mereka tengah sulit dan berharap bisa dialihkan ke kepesertaan bantuan pemerintah.
Hamzah menyatakan akan menindaklanjutinya ke pihak BPJS Kesehatan Gorontalo. Menurutnya, masyarakat yang tidak mampu harus mendapatkan jaminan negara.
“Ini harus diperjuangkan bersama. Jangan sampai warga yang tidak mampu justru jadi kesulitan mengakses kesehatan,” tegasnya.
Dalam reses tersebut, keselamatan pelajar di SDN 91 Sipatana juga menjadi perhatian. Warga menyebut sekolah tersebut berada di titik rawan karena tidak memiliki bahu jalan yang aman.
“Ini akan kita koordinasikan dengan pemkot dan dinas perhubungan provinsi. Jika itu jalan provinsi, minimal harus ada rambu-rambu untuk menjamin keselamatan anak-anak,” jelasnya.
Hamzah juga menyampaikan bahwa pihaknya telah menyalurkan bantuan untuk 278 pelaku UMKM di Kota Gorontalo. Namun, ia mengakui penyalurannya masih dilakukan bertahap sesuai kemampuan anggaran.
“Bantuan ekonomi ini tetap akan kita dorong agar bisa dirasakan lebih banyak pelaku usaha kecil,” tambahnya.
Reses yang dirangkaikan dengan dialog terbuka itu ditutup Hamzah dengan komitmen untuk terus hadir menyuarakan aspirasi rakyat di tingkat kebijakan provinsi.
“Reses bagi saya bukan sekadar agenda rutinitas. Semua masukan ini akan saya bawa dalam rapat pembahasan agar ditindaklanjuti,” tandasnya.













