TATIYE.ID (GORONTALO) – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Maluku menggelar capacity building di Gorontalo, bertempat di Hotel Aston.
Capacity building yang dihadiri Sekretaris Daerah dan Pimpinan OPD terkait se Provinsi Maluku itu juga sebagai studi banding ke TPID Provinsi Gorontalo sebagai daerah pengelola Inflasi terbaik.
Asisten II Setda Maluku Meykal Pontoh dalam sambutannya mengatakan, capacity building ini merupakan salah satu respon TPID se-Provinsi Maluku untuk menghadapi risiko dan tantangan dalam pengendalian inflasi di Provinsi Maluku.
Ia mengakui isu pengendalian inflasi mulai menguak semenjak rantai pasokan global terhambat akibat suplai yang tidak sejalan dengan permintaan yang semakin tinggi di masa pumulihan ekonomi.
Tak terkecuali di Provinsi Maluku yang pada tahun 2021 mengalami inflasi sebesar 4,01 persen year on year (yoy) atau berada di atas target TPID Maluku.
Sejalan dengan fenomena tersebut, capacity building TPID dan TP2DD Provinsi Maluku ke Provinsi Gorontalo kami pandang sebagai kegiatan yang sangat positif guna menunjang kegiatan pengelolaan inflasi dan akselerasi digitalisasi di masa depan.
“Terlebih Pemerintah Provinsi Gorontalo telah berhasil menorehkan prestasi sebagai TPID Awards terbaik tiga tahun berturut turut,” kata Meykal.
Selain itu, Kabupaten Bone Bolango juga dianggap sebagai daerah yang cocok sebagai daerah percontohan pelayanan masyarakat berbasis digital yang sangat baik di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua.
Ia berharap dari kegiatan capacity building TPID dan TP2DD ini dapat menjadi jendela inspirasi bagi pihaknya untuk menyusun strategi pengendalian inflasi sekaligus strategi mendorong digitalisasi di Maluku.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba mengucapkan terimakasih kepada TPID se-Provinsi Maluku, karena telah mempercayai Provinsi Gorontalo sebagai tempat yang layak untuk dikunjungi.
Darda menuturkan prestasi yang diraih Provinsi Gorontalo dalam pengendalian inflasi merupakan kolaborasi antara pemerintah daerah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Satgas Pangan, akademisi serta stakeholder lainnya dalam mendukung berbagai program kebijakan lintas lembaga ataupun lintas sektor demi menjaga stabilitas harga.
“Selain itu, kunci sukses TPID yaitu pada strategi 4K, keterjangkauan harga, katersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif,” sebut Darda.
Semoga kegiatan capacity building ini dapat memotivasi dan memberikan inspirasi bagi semua pihak TPID provinsi maupun kabupaten/kota, baik TPID Maluku maupun Gorontalo untuk terus berupaya menghasilkan program yang inovatif dalam pengendalian inflasi daerah.