
TATIYE.ID (DEPROV) – Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Thomas Mopili, menyampaikan apresiasi terhadap hasil kerja Panitia Khusus (Pansus) DPRD yang menyoroti persoalan perkebunan kelapa sawit di daerah.
Pernyataan itu disampaikan Thomas saat diwawancarai awak media usai Rapat Paripurna ke-52 DPRD Provinsi Gorontalo, dengan agenda penyampaian laporan dan rekomendasi resmi Pansus.

Ia menilai Pansus telah melakukan pendalaman secara menyeluruh hingga berhasil menemukan sejumlah kejanggalan yang sebelumnya belum diketahui publik.
“Pansus sudah bekerja dengan baik dan pendalamannya cukup dalam. Mereka menemukan kejanggalan yang selama ini masyarakat tidak tahu, kita juga tidak tahu. Tetapi Pansus mampu menemukan bagaimana selisih dari HGU yang begitu luas dan yang dikerjakan hanya sebagian. Yang dirugikan adalah rakyat,” ujarnya. Senin (6/10/2025).
Menurutnya, hasil kerja Pansus tersebut akan ditindaklanjuti melalui rekomendasi resmi DPRD yang akan disampaikan kepada Gubernur Gorontalo untuk diteruskan ke kementerian terkait.
Thomas Mopili menambahkan berdasarkan hasil temuan Pansus, dari ribuan hektare lahan Hak Guna Usaha (HGU) yang dimiliki beberapa perusahaan sawit, lahan yang benar-benar dikelola tidak mencapai 50 persen.
Kondisi ini, kata dia, menimbulkan kerugian bagi daerah dan petani plasma yang seharusnya menerima manfaat.
“Saya kira jelas kita semua mendengar bahwa PT A, PT B, dan PT C dari sekian ribu HGU mereka, yang digarap mungkin tidak sampai 50 persen. Ini kerugian daerah dan juga kerugian bagi petani plasma,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dirinya juga menyampaikan apresiasi kepada Ketua Pansus, Umar Karim, bersama anggota lainnya yang dinilai bekerja penuh semangat dalam mengungkap persoalan tersebut.
“Kami bersyukur Pansus begitu semangat mencari apa yang selama ini kita tidak ketahui. Saya mendukung sepenuhnya hasil kerja mereka dan mengapresiasi kerja keras Ketua Pansus dan seluruh anggota,” tutupnya.













