
TATIYE.ID (GORUT) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo Utara terus menindaklanjuti laporan terkait dividen dari penyertaan modal daerah pada Bank SulutGo (BSG). Anggota DPRD Gorontalo Utara, Hamzah Sidik Djibran, mengungkapkan bahwa dari penyertaan modal sebesar Rp23,699 miliar, dividen yang diterima daerah untuk tahun 2023 mencapai kurang lebih Rp3,6 miliar, sementara untuk tahun 2024 diperkirakan Rp3,5 miliar.
“Kalau dilihat dari posisi saham kita, sekitar 23 miliar itu menempatkan Gorontalo Utara di posisi ke-12 dari sekitar 25 pemegang saham. Total aset Bank SulutGo sebesar Rp1,4 triliun. Jadi bisa dikatakan kita masih berada di tengah-tengah, medioker istilahnya. Tapi kita masih di atas Pohuwato dan Bone Bolango,” ujar Hamzah.
Ia menambahkan, secara rata-rata, dividen yang diperoleh Gorontalo Utara setiap tahun berkisar antara Rp3,5 hingga Rp3,6 miliar. Menurutnya, nominal dividen tersebut sebanding dengan besaran penyertaan modal yang telah ditanamkan daerah.
“Tergantung berapa besar yang kita tanamkan di sana, jadi dividen pun mengikuti,” terangnya.
Lebih lanjut, Hamzah menyoroti pentingnya Gorontalo Utara mengevaluasi kepentingan yang didapat dari penyertaan modal tersebut.
“Kita perlu menilai, apa yang sebenarnya didapatkan daerah kita dari penyertaan ini. Ada beberapa daerah yang sempat menyuarakan keinginan keluar dari BSG. Kota Gorontalo misalnya, walaupun hanya memindahkan rekening kegiatan, bukan sahamnya,” jelasnya.(*)


















