
TATIYE.ID – Anggota Komisi III DPRD Provinsi Gorontalo, Syarifudin Bano mengingatkan Pemerintah Provinsi agar tidak hanya memprioritaskan pemberian beasiswa kepada calon mahasiswa kedokteran, tetapi juga memperhatikan nasib para dokter yang telah bertugas, terutama dari sisi kesejahteraan.
Hal itu disampaikan Syarifudin usai mengikuti Rapat Paripurna ke-32 yang digelar Senin (14/7/2025) di Ruang Sidang Utama DPRD Provinsi Gorontalo.
Menurutnya, asumsi bahwa mahasiswa kedokteran adalah mereka yang berasal dari keluarga mampu dan memiliki kecerdasan tinggi memang tidak salah, namun tantangan sebenarnya muncul setelah mereka lulus dan mulai bekerja.
“Yang menjadi perhatian bukan hanya beasiswa saja. Saat ini, yang justru perlu perhatian serius adalah mereka yang sudah bertugas sebagai dokter, baik yang PNS, dokter PTT maupun yang ada di puskesmas,” ungkap Syarifudin.
Ia menyoroti kondisi Rumah Sakit Boliyohuto yang menurutnya dulu memiliki banyak tenaga dokter, namun sekarang jumlahnya menurun drastis.
Hal ini, kata dia, sudah beberapa kali menjadi sorotan di media dan sempat ditanggapi oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
“Contohnya di Boliyohuto, dulu banyak dokter sekarang tinggal berapa orang. Itu rumah sakit bukan puskesmas. Setelah dicek ternyata tingkat kesejahteraan mereka jadi salah satu penyebab,” jelasnya.
Syarifudin menambahkan bahwa perhatian pemerintah juga harus mencakup dokter spesialis.
Menurutnya, jika pemerintah ingin pelayanan kesehatan bisa merata hingga ke puskesmas, maka distribusi tenaga medis harus diiringi dengan jaminan kesejahteraan yang layak.
“Dokter spesialis juga harus diperhatikan supaya pelayanan di puskesmas bisa terpenuhi, sesuai yang disampaikan Pak Gubernur,” katanya.
Ia mendorong adanya koordinasi yang lebih kuat antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota melalui dinas terkait, agar intervensi kebijakan tidak hanya berhenti di level atas, tetapi juga menyentuh langsung ke kebutuhan fasilitas kesehatan di lapangan.
“Pemerintah harus bisa intervensi sampai ke bawah. Karena kalau sudah bicara soal puskesmas, berarti bicara sistem kesehatan secara menyeluruh,” pungkasnya.













