TATIYE.ID (GORUT) – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kabupaten Gorontalo Utara, Hamzah Sidik Djibran, angka bicara saat diwawancarai beberapa awak media terkait aduan masyarakat soal pemotongan Honor Upah Kerja (HOK) oleh pengurus kelompok tersebut.
Usai melaksanakan tindak lanjut terkait aduan masyarakat tersebut, Hamzah mengatakan bahwa dari hasil peninjauan yang dilakukan bersama dengan Komisi 2 DPRD Provinsi Gorontalo, tentu dapat membuahkan hasil yang baik. Walaupun sebelumnya aduhan tersebut awalnya menjadikan perdebatan antar sesama masyarakat yang menjadi pekerja manggrove tersebut.
Hamzah yang juga selaku pimpinan partai Golkar Gorut tersebut, mengharapkan kepada BAPEDAS sendiri terkait program-program seperti ini jika diadakan kembali, agar kiranya kejadian yang terjadi saat ini tidak akan terulang kembali.
“Bicara soal permasalahan ini tentu saya anggap bahwa problem dari permasalahan tersebut bukan ada pada Bapedas, melainkan ada pada kelompok dari pekerja, pasalnya Bapedas sendiri saya anggap sudah clear,” ujar Hamzah.
Disini sayapun menghimbau kepada Bapedas sendiri untuk kedepannya nanti bisa mengevaluasi apa yang menjadi kekurangan-kekurangan dari kelompok pekerja, seperti melalui esesmen dan supervisi, agar supaya mereka dalam mengelola keuangan tidak akan terjadi permasalahan seperti ini lagi.
Ditempat yang berbeda Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Gorut, Matran Lasunte, saat diwawancarai oleh Tatiye.id melalui via telfon menyampaikan, bahwa semoga hal-hal seperti ini bisa menjadi contoh untuk kita bersama, dimana koordinasi antara eksekutif maupun legislatif dan juga masyarakat bisa dapat terjalin untuk menimalisir konflik seperti halnya perbedaan-perbedaan pandangan.
“Disini untuk Bapedas sendiri tentunya kami selaku Anggota DPRD, memberikan apresiasi selaku koordinator dari program ini. Karena kami menilai untuk persoalan Bapedas sendiri itu sudah klir, pasalnya upah dari para pekerja ini sudah dibayarkan liwat kelompok,”ucap Matran
Nah disini tentunya kami dari DPRD sendiri yang memang dominannya selalu berhadapan langsung dengan masyarakat, menyampaikan kepada Bapedas sendiri agar dapat memberikan pemahaman kepada masyarat terhadap pekerjaan-pekerjaan seperti ini agar hal-hal yang terjadi saat ini tidak terulang lagi. (*)