TATIYE.ID (SPORT) – Pembinaan olahraga prestasi memerlukan penyesuaian khusus dengan adanya pandemi Covid-19 yang belum usai. Pandemi ini telah berdampak pada penyelenggaraan berbagai kompetisi olahraga, baik single maupun multi event. Berbagai kompetisi sudah banyak yang ditunda dengan alasan memutus mata rantai penularan Covid-19.
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman sampaikan akan mengajak pemangku kepentingan yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan olahraga untuk bisa duduk bersama dan merumuskan persyaratan kegiatan olahraga agar dapat digelar kembali. Beberapa pemangku kepentingan mulai dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, Satgas Covid-19, Kepolisian, Pimpinan Cabang Olahraga, KONI Provinsi dan lain sebagainya.
Marciano yakin dengan duduk bersama dapat menemukan jalan keluar agar kegiatan kembali bergulir namun atlet tetap terjaga keselamatannya.
“Saya mengajak untuk mencari solusinya seperti apa, saya yakin dengan duduk bersama, event olahraga akan berjalan baik dengan protokol kesehatan yang diterapkan secara ketat. Keselamatan atlet itu tetap utama,” kata Marciano Norman saat berkunjung ke kantor Tribun Network.
Selain itu, Marciano mengatakan bahwa pada kondisi saat ini, event dapat berjalan tanpa dihadiri penonton secara faktual namun sebagai gantinya disiarkan secara langsung serta diiringi pemberitaan media yang dahsyat di televisi, media daring dan sosial media lainnya.
“Kegiatan-kegiatan itu tentunya akan berdampak positif pertama pada atlet, kemudian kepada pelatih, kemudian pada pendukung-pendukung event olahraga,” katanya memberikan atensi kepada para pegiat dan pelaku industri olahraga yang banyak terdampak dengan terhentinya kompetisi. Ia juga menyinggung dengan memberi contoh tentang beberapa klub sepak bola yang kesulitan membayar pemain dan pegawainya.
“Mudah-mudahan kalau kita duduk bersama dengan kepala dingin melihat mereka yang sulit, kita bisa mencari solusi terbaik untuk bagaimana event olahraga itu dapat dilaksanakan di masa pandemi ini dengan memprioritaskan protokol kesehatan ketat,” tambah Marciano Norman. (*)