TATIYE.ID (GORONTALO) – Dua bulan lagi Tahun Anggaran 2021 segera berakhir. Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Satuan Kerja (Satker) Pemerintah Pusat yang ada di daerah untuk memacu penyerapan anggaran baik APBD maupun APBN.
Hal itu diminta Rusli saat memimpin rapat koordinasi dan evaluasi Triwulan III tahun 2021 tingkat Provinsi Gorontalo di Hotel Damhil, Kota Gorontalo, Kamis (14/10/2021).
“Jika melihat realisasi fisik dan keuangan sudah sangat baik. Tapi saya berpikir tahun anggaran ini akan berakhir dua bulan lagi. Sanggup tidak kita menghabiskan anggaran yang tersisa kurang lebih Rp10 triliun dalam waktu dua bulan ini, juga dana Pemulihan Ekonomi Nasional bagi kabupaten/kota yang memperolehnya,” ungkap Rusli Habibie.
Berdasarkan data Biro Pengendalian Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Gorontalo, progres penyerapan dana APBD lingkup Pemprov Gorontalo hingga September 2021 realisasi fisiknya sebesar 77,92 persen melampaui target yang ditetapkan sebesar 71,77 persen. Sedangkan untuk realisasi keuangan sebesar 64,85 persen, lebih rendah dari target sebesar 69,09 persen.
Untuk lingkup pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo, realisasi fisik tertinggi dicapai oleh Kabupaten Gorontalo Utara 71,26 persen. Sedangkan untuk realisasi keuangan tertinggi oleh Kabupaten Pohuwato sebesar 60,95 persen.
“Alhamdulillah realisasi fisik kabupaten/kota sudah di atas rata-rata terutama Kabupaten Gorontalo Utara, terima kasih pak bupati. Tetapi sangat jomplang antara realisasi fisik dan keuangan, fisiknya 71,26 persen, realisasi keuangannya baru 58,14 persen. Tolong dipercepat penyerapan anggaran karena itu dipantau terus oleh Bapak Presiden,” papar Rusli.
Sementara realisasi dana APBN di Provinsi Gorontalo berdasarkan data Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Gorontalo untuk total pendapatan hingga Triwulan III 2021 mencapai Rp687,6 miliar atau 72,64 persen dari pagu sebesar Rp946,61 miliar. Sedangkan progres belanja realisasinya sejumlah Rp7,496 triliun atau 71,01 persen dari pagu sebesar Rp10,556 triliun.
“Kita sangat butuh anggaran untuk peningkatan kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan. Kita harus sama-sama berpikir untuk 1,2 juta penduduk Gorontalo dari Pinogu sampai Molosipat, serta dari Taludaa sampai Atinggola, semuanya ada di pundak kita. Baik Pemerintah Provinsi Gorontalo, kabupaten/kota, dan satker, tidak ada yang terlewatkan, kita semua bertanggung jawab,” tandas Gubernur dua periode itu. (Adv)