TATIYE.ID (SPORT) – Kabar mengejutkan datang dari cabang olahraga binaan Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Gorontalo. Ya, terinformasi pelatih sepak takraw almarhum Herson Taha telah melayangkan surat pengunduran diri sebagai pelatih PPLP sebulan sebelum perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut bulan September 2024 lalu.
Informasi yang diperoleh awak media ini, melalui surat pengunduran diri yang tertanggal 9 Agustus 2024 yang ditujukan kepada Pengelola PPLP Provinsi Gorontalo yang isinya adalah pernyataan pengunduran diri sebagai pelatih sepak takraw PPLP Gorontalo.
“Menindaklanjuti Surat Keputusan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo nomar 188.4/DSPORA/S14^VI/2024 Tanggal 1 Juli 2024 Tentang Perubahan Kedua Atas Surat Keptutusan Kepala Dlnas Nomor 188.4/DISPORA92.a//2024 Tentang Pengangkatan dan Penunjukan Koordinator Pelatih, Pelatih dan Atlet Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Gorontaio Tahun Arnggaran 2024, maka dengan ini saya menyatakan bahwa terhitung mulai hari inl tanggal 9 Agustus 2024 saya mengundurkan diri menjadi Pelatih PPLP Provinsi Gorontala Cabang Olahraga Sepaktakraw,” tulis almarhum dalam surat pengunduran dirinya.
Tidak lupa juga almarhum mengucapkan permohonan maaf apabila selama kurang lebih 22 tahun membersamai sebagai pelatih sepak takraw PPLP Gorontalo jika ada hal-hal yang kurang berkenan selama ini. Pelatih yang sukses mempersembahkan medali emas berturut-turut di empat kali edisi PON tersebut tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas dukungan, bantuan dan support selama ini.
“Saya mengucapkan terima kasih Kepada pengelola dan Semua pihak yang selama ini telah bekerjasama dari membantu saya dalam membina atlet-atlet PPLP cabang olahraga sepaktakraw. Maaf yang sebesar besarnya apablla selama 22 tahun keberadaan saya menjadi Pelatih PPLP Sepaktakraw ada hal-hal yang kurang berkenan di hati,” lanjut almarhum diakhir suratnya.
Terpisah Arif Mohi, pengurus PSTI Provinsi Gorontalo yang juga kerabat almarhum saat dimintai komentarnya apakah ada tanda-tanda dari almarhum atau adakah pesan khusus yang disampaikan sebelum wafat, mengaku tidak ada pesan-pesan khusus.
“Soal kabar almarhum sudah mengundurkan diri sebagai pelatih memang belum banyak yang tahu, dan memang beberapa waktu lalu sebelum PON almarhum pernah ba bilang sih dia ada rencana mundur dari pelatih PPLP. Tapi saya so tidak dusu cirita itu,” ujar Arif.
Sementara itu, terkait kabar pengunduran diri almarhum ini, Kadis Dispora Provinsi Gorontalo, Wahyudin Katili yang coba dikonfirmasi awak media ini mengaku belum mendapatkan informasi tersebut.
“Kalau itu saya belum paham dan mungkin tidak baik juga untuk dibahas,” jawabnya singkat. (*)