Menyambut 10 muharram 1443 Hijriyah, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Siswanto Biki menyampaikan bahwa Hari Asyura (10 muharram) merupakan hari bersejarah bagi umat Islam. Di hari itu, Allah menciptakan Nabi Adam sekaligus mengampuni dosa sang Nabi. Dan di hari itu pula, Allah menyelamatkan Nabi Nuh
Siswanto mengungkapkan, dahulu masyarakat Muslim di Indonesia selalu menyambut suka cita Hari Asyura. Umat Muslim selalu berpuasa pada Hari Asyura. Sayangnya, kini umat Muslim banyak yang melupakan hari bersejarah itu.
“Kita selaku generasi penerus banyak yang melupakan. Sebagai orang tua juga tidak ada memperingatinya. Kalau dulu orang berpuasa, bersilaturrahim, bersadaqoh dan menyantuni anak yatim,” ungkap dia.
Politisi partai Gerindra tersebut mengajak masyarakat untuk selalu bersyukur dan terus mengingat Hari Asyura. Bahkan dirinya meminta pemerintah menetapkan 10 Muharram sebagai hari anak yatim.
“Tapi kita tidak meminta hari anak yatim diliburkan secara nasioanal. Kita hanya meminta pemerintah mencatumkan pada 10 Muharram agar orang ingat kepada mukzizat Nabi yang diberikan Allah, sehingga manusia tidak kufur nikmat,” ucapnya
Aleg muda Gerindra ini menambahkan, meningkatnya jumlah orang miskin di Indonesia bukan sepenuhnya kesalahan pemerintah. Masyarakat juga harus bertanggung jawab terhadap meningkatnya jumlah orang miskin. (*)