
Wakil Ketua II DPRD Provinsi Gorontalo, Ridwan Monoarfa saa diwawancarai. (foto salsayusuf/Tatiye.id)
TATIYE.ID (DEPROV) – Wakil Ketua II DPRD Provinsi Gorontalo, Ridwan Monoarfa, menilai peringatan HUT ke-25 Provinsi Gorontalo harus menjadi momen evaluasi untuk melihat sejauh mana daerah ini benar-benar mengalami kemajuan.
Hal tersebut ia sampaikan seusai mengikuti Rapat Paripurna ke-64 dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Gorontalo, Jumat (5/12/2025).
Ridwan menyoroti capaian anggaran yang disampaikan Gubernur, termasuk kenaikan APBD dari Rp500 miliar menjadi Rp1,7 triliun. Namun menurutnya, ukuran utama kemajuan daerah bukan hanya dari besarnya anggaran.
“Yang harus dilihat itu PAD dan PDRB, karena di situ indikator produktivitasnya. Banyak anggaran masuk, tapi berapa yang tinggal dan kembali ke daerah? Itu perlu dianalisis,” ujarnya.
Ia menyebut peningkatan anggaran tidak otomatis mencerminkan kesejahteraan masyarakat. Yang lebih menentukan adalah kemampuan daerah menciptakan pendapatan asli dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Ridwan juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan masyarakat, sebagaimana ditekankan gubernur dalam pidatonya.
Selain itu, ia mengingatkan bahwa kualitas sumber daya manusia menjadi faktor kunci kemajuan Gorontalo.
“Berapa lulusan SMA dan perguruan tinggi? Kita butuh SDM yang kuat untuk memajukan Gorontalo,” katanya.
Pada usia 25 tahun provinsi, Ridwan berharap kerja sama antara DPRD dan pemerintah provinsi semakin solid untuk mendorong perluasan lapangan kerja dan pembangunan daerah.
“Ekonomi boleh tumbuh, tapi tanpa lapangan kerja tetap jadi masalah. Kami berharap kolaborasi pemerintah dan DPRD bisa memperluas kesempatan kerja,” tandasnya













