
TATIYE.ID (DEPROV) – Komisi III DPRD Provinsi Gorontalo menyoroti minimnya upaya promosi pariwisata daerah dalam rapat kerja bersama Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Selasa (22/7/2025), di ruang rapat Komisi III.
Rapat ini digelar dalam rangka pendalaman terhadap Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Perubahan Tahun Anggaran 2025.
Ketua Komisi III, Espin Tulie menegaskan pentingnya penguatan strategi promosi untuk mengangkat potensi destinasi wisata yang ada di daerah.
Ia menyebut bahwa sejak tahun 2023, tidak lagi ada kegiatan promosi wisata melalui media sosial.
“Sejak 2023 itu tidak ada lagi promosi melalui media sosial. Olehnya, kami akan mendorong ini ketika pembahasan di Banggar, agar supaya promosi pariwisata Gorontalo sudah masuk di media-media seperti videotron yang ada di bandara, baik Bandara Jalaludin, kemudian Bandara Makassar, dan juga Soekarno-Hatta,” ujar Espin.
Ia mengatakan bahwa promosi visual melalui media luar ruang dianggap lebih efektif menjangkau wisatawan yang datang maupun keluar daerah.
“Kalau promosi hanya lewat media sosial, iya kalau ada orang yang membaca. Tapi kalau ada orang yang tidak mengulik itu, pasti mereka tidak akan temukan. Nah ini yang akan kami dorong nanti,” lanjutnya.
Espin juga menyinggung arahan Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, dalam pidatonya yang menyarankan agar setiap kabupaten atau kota memiliki satu destinasi unggulan.
Lebih lanjut, ia juga menilai arahan tersebut sejalan dengan perhatian Komisi III dalam mendorong penguatan destinasi prioritas.
“Kami tertarik juga dengan dorongan untuk destinasi hiu paus. Ini akan menjadi perhatian kami karena promosinya masih kurang. Ini juga akan kami pikirkan dalam pembahasan anggaran nanti,” ucapnya.
Komisi III berharap agar sektor pariwisata mendapatkan dukungan anggaran yang memadai dalam APBD Perubahan 2025, khususnya untuk penguatan promosi dan pengembangan destinasi unggulan di setiap daerah.

















