
TATIYE.ID (SPORT) – Cabang olahraga sepak takraw akhirnya telah merilis ketentuan tehnis pelaksanaan Pra kualifikasi PON tahun 2023 mendatang. Menariknya, terdapat pembatasan kuota atlet yang diturunkan demi memperebutkan tiket lolos ke PON 2024 Aceh-Sumut mendatang.
Informasi yang diperoleh tatiye.id, dari hasil Rakor PB PSTI diputuskan untuk Pra PON sepak takraw pertama, usia Pra PON dan PON yakni 70% usia dibawah 27 tahun dan 30% usia 27 tahun ke atas. Kedua, Pra PON dilaksanakan serentak pada bulan Oktober tahun 2023, dan terakhir, nomor yang dipertandingkan di Pra PON yakni Doubel Ivent Tim.
“Batas usia PON adalah 27 tahun ke bawah atau kelahiran 1 januari 1997 dan sesudahnya. Serta yang dimaksud kuota 30% atlet itu bebas usianya. Jadi kalau quota atlet 9 orang, maka 6 orang usia dibawah 27 tahun dan 3 orang lagi bebas usia,” ungkap Herson Taha, Selasa (13/9/2022).
Untuk wilayah timur sendiri tambah Herson sesuai hasil Rakor PB PSTI , Pra PON sepak takraw akan digelar di Provinsi Papua Barat.
Herson juga menambahkan, dari semua usulan yang disodorkan ke PB PSTI, alhamdulillah semua dipenuhi. Seperti soal saat ini atlet-atlet sepaktakraw di pelatnas sudah banyak yang usianya di atas 30 tahun sehingga butuh regenerasi. Jika tidak diregenerasi sejak sekarang maka pada sea games 2025 dan asian games 2026 Indonesia akan kehabisan stok atlet.
“Kolaborasi 75% atlet junior dan 25% senior menjadi alternatif agar atlet senior yang masih produktif tidak akan kehilangan kesempatan untuk berprestasi dan berpeluang untuk memperkuat timnas,” tambahnya. (*)



















