TATIYE.ID (POLITIK) – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) memiliki peluang koalisi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Gorontalo.
Kedua partai ini, merupakan partai koalisi di Pemilihan Presiden (Pilpres) Februari 2024 kemarin. Lantas akankah koalisi tersebut akan sampai ke Pilkada?
Menanggapi hal itu, Wakil ketua PDI-P Bidang Kehormatan Partai, Sahmid Hemu mengatakan hal itu bisa saja terjadi. Menurutnya dalam politik tidak ada yang tidak mungkin.
“Bisa saja, politik itu cair,” kata Sahmid dikonfirmasi, Kamis (28/3/2024) malam.
Dalam internal PDI-P sendiri, untuk mempersiapkan menghadapi kontestasi Pilkada serentak 2024, partai yang diketuai oleh Espin Tulie di Kabupaten Gorontalo itu mempunyai proses dalam penjaringan calon.
Sebagaimana instruksi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P yang dikeluarkan pada tanggal 28 Maret 2024 di Jakarta. Dalam surat yang ditandatangani oleh ketua DPP, Bambang Wuryanto dan Sekertaris Jendral, Hasto Kristiyanto mengeluarkan 7 point instruksi yang ditunjukkan kepada DPD dan DPC PDI-P seluruh Indonesia.
Dari 7 point tersebut, salah satu point instruksinya adalah segera membuka penjaringan tokoh potensial sebagai bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota baik internal maupun eksternal partai.
“Kebetulan untuk Pilkada nanti baru turun surat DPP kepada DPC Partai untuk melakukan pemetaan politik dan penjaringan calon kepala daerah,” ujar Sahmid.
Diketahui, ada beberapa nama potensial untuk diusung ke Pilkada di PPP seperti, Usman Tahir Rajak, Fory Naway, Awaludin Pauweni, Syam T. Ase, dan Sawaludin. Sementara itu, di PDI-P ada nama Tony Junus, Suyuti, Espin Tulie, Sahmid Hemu serta perwakilan dari kaum milenial Novalandi Y. Gani.