Polemik pembayaran alih profesi oleh penambang lokal pohuwato terindikasi ditunggangi politik untuk mengganjal salah satu bacaleg yang akan mengikuti pesta demokrasi lima tahunan yang akan diselenggarakan pada Tahun 2024.
Bacaleg yang dimaksud adalah Aleg Golkar Beni Nento yang merupakan peraih suara terbanyak pada pileg 2019. Kepada wartawan Tatiye. Id, Beni menyampaikan, terlepas dari benar tidaknya dugaan tersebut, ia tetap optimis bisa meraih suara terbanyak di Dapil Marisa.
“Bagi saya itu tidak ngaruh, sepanjang kita ada ditengah-tengah masyarakat, memperjuangkan hak-hak rakyat, ngapain kita harus takut itu, ” tegas Beni Nento
Sebagai Aleg yang telah menghabiskan waktu 15 tahun di DPRD, ia merasa menjadi sebuah kewajiban ketika ada aspirasi dari masyarakat termasuk aspirasi dari para penambang.
“Kita berjuang ini bukan karena kepentingan ingin jadi anggota DPRD kedepannya, tetapi benar-benar murni lahir karena ada masyarakat yang datang, terus larinya masyarakat kemana, kan ke DPRD,” pungkas Beni
Menurutnya, sebagai anggota DPRD yang telah disumpah jabatan, dirinya hingga hari ini masih menjunjung tinggi sebagaimana sumpah sebagai anggota DPRD.
“Sebagai wakil rakyat tentu kita harus berusaha bagaimana jadi wakil rakyat yang sebenarnya, yang dipilih, yang diamanahkan, disumpah jabatan.” katanya
Beni juga mengungkapkan, meskipun ada upaya dari oknum-oknum yang ingin memanfaatkan polemik pembayaran alih profesi penambang, dirinya tetap optimis bisa meraih suara terbanyak di Pemilu 2024 mendatang.
“Kalaupun hari ini ada orang-orang tertentu yang ingin mengganjal, itu tidak pengaruh. Tetap optimis bisa meraih suara terbanyak di Dapil I,” tutupnya