TATIYE.ID (KOTA GORONTALO) – Pemerintah Kota Gorontalo (Pemkot), yang dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Daerah, Ismail Madjid membuka kegiatan Rakor Tik percepatan penurunan stunting yang di rangkaikan dengan rembuk stunting tingkat kota Gorontalo, Kamis (14/3/2024).
Sebagai salah satu bentuk komitmen untuk mempercepat penurunan stunting, pemerintah telah menerbitkan peraturan presiden (Perpres) nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.
Perpres ini merupakan payung hukum bagi strategi nasional percepatan penurunan stunting yang telah diluncurkan dan dilaksanakan sejak tahun 2018.
Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah, Ismail Madjid menyampaikan akan pentingnya sejumlah mitra terkait dalam mengatasi permasalahan serius ini.
“Stunting adalah salah satu fokus utama pemerintah, terutama dalam konteks kesehatan. Opd terkait, lintas sektor, serta mitra kerja memiliki peran penting dalam membantu pemerintah serta mendorong keluarga untuk mengatasi resiko stunting,” ungkap Ismail Madjid.
“Stunting masih menjadi masalah besar yang harus segera diselesaikan. Adapun target penurunan angka stunting sebesar 14% yang harus dapat di capai pada akhir tahun 2024,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, sekretaris Daerah kota Gorontalo itu juga menyampaikan akan dampak stunting yang tentunya memiliki resiko tinggi bagi setiap penderita.
“Dampak stunting ini bukan hanya urusan tinggi badan, tetapi yang paling berbahaya adalah nanti rendah kemampuan anak untuk belajar, keterbelakangan mental, serta dapat memicu timbulnya penyakit-penyakit kronis,” jelas Ismail Madjid.
Penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan seperti terhambatnya tumbuh kembang anak.
“Pemerintah kota Gorontalo terus berkomitmen untuk mengatasi masalah stunting melalui kolaborasi dengan berbagai pihak. Harapannya prevelensi stunting di kota Gorontalo akan terus menurun sampai akhir tahun 2024”, tandasnya.