TATIYE.ID (KOTA GORONTALO) – Mengusung tema “Cegah Paham Radikalisme dan Terorisme Melalui Dakwah” Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Gorontalo, menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD), Kamis (29/12/2022), di Aula Kantor Wali Kota Gorontalo.
Kegiatan FGD tersebut turut menghadirkan narasumber yakni, Wali Kota Gorontalo, Kasatgaswil Gorontalo Densus 88 Mabes Polri, Kapolres Gorontalo Kota, Ketua MUI dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Gorontalo. Dalam sambutannya, Marten Taha mengatakan, harapannya melalui FGD ini dapat melahirkan langkah-langkah kongkrit yang dapat mencegah penyebaran maupun pemahaman radikalisme dan terorisme di Kota Gorontalo.
“Kita harus melakukan pencegahan lebih dulu dan jangan sampai nanti sudah kejadian baru bertindak. Olehnya kami bekerjasama dengan MUI melaksanakan kegiatan ini, sebagai salah satu bentuk upaya kami dalam rangka untuk menangkal, paham-paham radikal, fanatisme, terorisme dan intoleran di Kota Gorontalo,” kata Marten Taha.
Melalui forum FGD ini juga tidak lupa Wali Kota dua periode tersebut berharap masyarakat mampu mengidentifikasi hal-hal apa yang menjadi penyebab munculnya intoleran, sikap radikalisme, dan sikap terrorisme di tengah-tengah masyarakat.
“Hari ini dikumpul lah para da’i, untuk memberikan konten-konten dakwah yang mendidik, dan mencegah adanya dakwah yang bersifat provokatif. Karena memang mungkin kita kurang sosialisasi, atau pembinaan yang intensif dari para penceramah, dakwah, mubaligh dan para mubalighah,” tuturnya.
Dipenguhujung sambutannya Marten juga meminta seluruh stakeholder untuk dapat memberikan edukasi terus menerus kepada masyarakat, tentang pencegahan penyebaran dan paham radikalisme dan terorisme ini.
“Edukasi secara terus menerus kepada masyarakat juga perlu didilakukan, dan semua berperan untuk itu bukan hanya peran pemerintah daerah. Sehingga kita harus terus bersama-sama berkolaborasi dan bersinergi, diantaranya melalui dakwah yang menyejukkan,” harapnya. (*)