TATIYE.ID (BONEBOL) – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bone Bolango melaksanakan dakwah di 18 Kecamatan. Hal ini bertujuan guna memperkokoh aqidah ahlussunnah wal jamaah di kalangan warga Nahdlatul Ulama.
Kegiatan safari dakwah ini di awali dari Desa Mongiilo, Kecamatan Bulango Ulu, Desa Bilungala Timur, Kecamatan Bonepantai, dan akan dilanjutkan ke Suwawa Selatan pekan depan, dan Insya Allah akan berakhir di Kecmatan Pinogu.
Safari dakwah ini diikuti oleh jama’ah dan warga Nahdliyyin di masing-masing kecamatan, dan dihadiri oleh jajaran Mustasyar, Katib Syuriyah, Rais Syuriyah dan Tanfidziyah PCNU Bone Bolango. Tidak ketinggalan pula para pengurus lembaga dan badan otomom (Banom) PCNU Bone Bolango, serta pemerintah dan tokoh-tokoh agama, adat, masyarakat setempat.
Sekretaris PCNU Bone Bolango, Zemsrianto Maele, Minggu (28/11/2021) mengungkapkan kegiatan safari dakwah ini digelar dengan tujuan untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan memperkokoh pemahaman aqidah serta amaliah Aswaja di kalangan warga NU. Seperti amaliah bacaan Aurad, Rotiban, Maulidan, Arwah/tahlilan, Manaqiban, Istighotsah dan ziarah kubur serta amaliah Aswaja lainnya.
“Setiap pekan (malam Sabtu) PCNU Bone Bolango diagendakan melakukan safari dakwah. Agenda utamanya adalah menyapa warga NU melalui ngaji kitab/Ngadi kitabi bersama Rois Syuriah PCNU Bone Bolango KH. Helmi Podungge yang juga sebagai Qodhi Suwawa wilayah kerja Bone Bolango dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bone Bolango,”ungkap Zemsrianto.
Kegiatan safari yang diawali dengan pengenalan dan penguatan organisasi NU oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Bone Bolango, Suleman Adadau ini sebagai upaya penguatan ke-NU-an dan aqidah Aswaja bagi warga nahdliyyin.
Zemsrianto menambahkan kegiatan safari dakwah ini merupakan salah satu media untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat sekaligus untuk memberikan contoh langsung dalam meyampaikan dakwah di tengah-tengah masyarakat sesuai dengan namanya SADAR (Safari Dakwah Ramah) Aswaja.
Lewat kegiatan safari ini kita mengajak sekaligus memberikan pemahaman terkait pentingnya dakwah ramah yang jauh dari unsur caci maki dan politisasi masjid serta tempat/lembaga Aswaja oleh pihak-pihak tertentu. Saat ini sudah bukan zamannya lagi memberikan wacana dan teori serta mempengaruhi umat dan jama’ah dengan pemahaman-pemahaman yang akan merusak tatanan aqidah dan amaliyah Aswaja di tengah-tengah masyarakat.
Sebab yang dibutuhkan masyarakat dan jama’ah saat ini adalah bukti nyata dan keteladanan amaliah seseorang yang sudah menjadi ikutan dan amalan rutin di tengah-tengah masyarkat dan jama’ah terutama tentang kejelasan sanad ilmu yang disampaikan dari mana sumber ilmu itu diperoleh dan dari siapa sumber ilmu itu ia amalkan.
“Dengan demikian jama’ah dan warga nahdliyyin mendapatkan sanad ilmu yang tersambung dari guru ke guru yang jelas sanad keilmuannya,”jelas Zemsrianto yang juga mantan Ketua GP. Ansor Bone Bolango.
Ia mengatakan kegiatan safari ini kerjasama dengan Lembaga dakwah Nhadlatul Ulama (LDNU) yang dipimpin oleh ustadz Sunaryo Usman, serta para Kepala KUA dan penyuluh agama Islam di Kabupaten Bone Bolango.
Melalui safari ini, kata Zemsrianto, nantinya para pengurus di tingkat cabang bisa melihat langsung kondisi masyarakat di bawah, sehingga bisa menyusun program kerja yang strategis sesuai dengan harapan masyarakat.“Tekad kami ingin memberikan manfaat kepada masyarakat sebesar-besarnya,”pungkasnya.