
Rapat Pansus pembahasan Ranperda PUG dan pranterda nilai sosial. (foto salsayusuf/Tatiye.id)
TATIYE.ID (DEPROV) – Rapat Kerja Panitia Khusus (Pansus) DPRD Provinsi Gorontalo yang membahas Ranperda Pengarusutamaan Gender (PUG) dan pranterda nilai sosial.
Pertemuan yang berlangsung dengan dinamika tak biasa ini digelar di Resto Manna Cafe, Senin (17/11/2025) dihadiri OPD dan 27 kelompok masyarakat dan lembaga terkait.
Ketua Pansus, Manaf Abidin Hamzah mengakui tingginya keterlibatan publik dalam pembahasan kali ini. Ia menyebut respon tersebut sebagai yang terbesar selama 16 tahun pengabdiannya di DPRD.
“Baru kali ini saya melihat pranterda mendapat perhatian publik sebesar ini,” kata Manaf.
Pansus sebelumnya mempublikasikan draf pranterda melalui situs resmi DPRD. Langkah itu membuat masyarakat tidak hanya membaca dokumen tersebut, tetapi juga mengirim masukan secara tertulis dan lengkap.
Ia mengungkapkan usulan maupun masukan yang masuk sangat detail dan mendalam.
Dalam rapat, sebagian besar kelompok menyoroti belum dicantumkannya nilai-nilai Pancasila pada draf awal. Mereka meminta dasar negara itu masuk secara tegas sebagai pijakan utama penyusunan perda.
“Hampir semua mengusulkan Pancasila karena memang belum tercantum,” jelas Manaf.

Selain itu, peserta rapat mempertanyakan definisi nilai yang digunakan dalam pranterda. Mereka menilai draf terlalu bertumpu pada kerangka internasional seperti UN Women, Harvard Framework dan Deklarasi Beijing, sementara nilai lokal dan agama yang hidup di masyarakat Gorontalo belum tampak kuat.
Lebih lanjut, beragam masukan tersebut menurut Manaf menunjukkan kedewasaan publik dalam terlibat dalam proses legislasi. Bahkan, ada yang mengusulkan agar definisi nilai dibahas ulang dari dasar.
“Ini menunjukkan masyarakat kita sangat cerdas,”ujarnya.
Ketua pansus ini memastikan seluruh catatan dan kritik akan ditelaah Pansus. Ia menegaskan bahwa penyusunan perda nantinya tetap harus berpegang pada Pancasila, sesuai peraturan perundangan – undangan, dan menceritakan nilai-nilai lokal masyarakat Gorontalo.














