Penulis: Hendro Habibie
TATIYE.ID – Miris, beberapa waktu lalu membaca di media sosial dan cetak ada beberapa Atlit dari Provinsi Gorontalo ramai-ramai pindah domisili ke salah satu Provinsi di luar Gorontalo, dengan alasan sudah tidak lagi mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah atau alas an lain.
Bagi kami perihal mereka pindah domisili atas alasan untuk mendapat prestasi lebih, ingin mendapat jam bermain lebih banyak, atau ingin mencoba peruntungan di daerah lain biar tidak dibilang jago kandang, bahkan ingin mencari peningkatan ekonomi keluarga. Ini adalah hal biasa dan lumrah, terlebih mereka mendapat tawaran yang dibilang lebih menarik atau menggiurkan dari pihak lain.
Berarti di pihak lain mereka masih sangat menjanjikan dan bisa produktif untuk bisa sebagai atlit atau pelatih, dan inilah tahapan ketika aktif di Olahraga mulai jadi penonton, pemain (atlit), kemudian pelatih, dan kembali lagi jadi penonton, tapi ingat dan perlu mendapat perhatian ada aturan dan regulasi yang mengatur dan harus dipenuhi untuk mencapai semua ini.
Provinsi besar dengan anggaran belanja daerah yang digunakan untuk porsi olahraga akan sangat dilirik oleh para atlit, terlebih disana begitu banyak pihak swasta atau perusahaan besar yang menawarkan diri menjadi sponsor.
Hal ini berimbas kepada peningkatan kesejahteraan, apalagi kalau itu tidak sekedar janji-janji tapi ada realisasi fisik yang bisa dinikmati para atlit. Berbanding terbalik dengan Provinsi asal yang ditinggalkan sudah melatih mereka sejak kecil hingga hebat seperti sekarang ini, semua mereka lakukan dengan latihan, dan latihan tidak sekedar latihan disitu ada pelatih, program dan hingga nutrisi yang harus diperhatikan, untuk bisa melaksanakan ini harus didukung dengan penganggaran yang memadai dan berlanjut.
Latihan yang maksimal bisa menghasilkan output yang luar biasa, dan ini terbukti. Cabang olahraga ini selalu dielu-elukan oleh semua masyarakat karena selalu bisa menghasilkan prestasi luar biasa, baik tingkat Nasional dan Internasional.
Bagi kami olahraga pun akan ikut berotasi seperti bumi karena ada waktu atau umur yang akan ikut berjalan bersama kita, kurang sehari, sebulan, setahun dan seterusnya. Persoalan mereka mendapat tawaran yang lebih baik dilain tempat adalah biasa, akan tetapi ingat dari mana kita melangkah, darimana kita berjuang, dan darimana kita mendapat dukungan, tak perlu mengungkit rasa sakit dan kekurangan yang pernah dirasakan, tak perlu mengungkit apa yang sudah diberikan daerah ataupun apa yang sudah kalian berikan untuk daerah, mengapa? Karena Allah sudah mengatur semua rejeki umatnya dan tak akan tertukar.
Rejeki sebelumnya atau setelah ini semua seijin Allah, kapan Allah akan mengambilnya hanya sang maha kuasa yang mengetahui, kita hanya akan sadar rejeki mulai dihilangkan sedikit demi sedikit, penglihatan mulai kabur, lari tidak secepat sebelumnya, lompatan tidak lagi setinggi sebelumnya, malam terbangun karena proses metabolisme tubuh mengharuskan kita untuk mengeluarkan kotoran, inilah hal-hal kecil tanda rejeki kita berkurang.
Selalu respect dan selalu berikan komentar positif membangun, Boleh Dilupakan Asal Tetap Dikenang. (*)