TATIYE CHANNEL (KABGOR) – Kekerasan terhadap insan pers kembali terjadi. Kali ini dialami oleh Rahmanto Moomin wartawan media online, Sabtu (29/9) tadi malam, yang diduga kuat dianiaya oleh oknum Satpol PP Kabupaten Gorontalo (Kabgor) berinisial NH.
Menurut pengakuan Rahmanto yang akrab disapa Halid, dirinya mengalami aksi kekerasan itu ketika melintas Jl. Kolonel Rauf Moo kelurahan Kayu Bulan, Kecamatan Limboto.
“Saya dianiaya dikantor Satpol PP. Kejadian bermula saat saya akan menuju lokasi kegiatan Festival Pesona Danau Limboto (FPDL) untuk melakukan liputan. Dimana, saya mengendarai motor saya dari arah utara, tepat di perempatan kantor satpol PP saya belok kanan. Sementara, dari arah barat atau dari taman budaya, terlihat sebuah mobil yang menyalakan lampu sein kiri. Tapi mobilnya tidak belok, malah jalan lurus yang hampir menyebabkan kecelakaan. Dari dalam mobil dia teriak, “woi stop ngana!”. Sayapun berhenti. Saya berpikir akan berakhir dengan baik trenyata dia turun dari mobil dan langsung mendorong saya sambil berkata garang “baru kiapa”, jelas Halid kesakitan.
Kemudian, kata Halid, anggota babinsa yang melihat aksi itu kemudian langsung melerai dan mengajak dirinya masuk dalam kantor Satpol PP. “Ketika berada diteras kantor Satpol PP, tiba-tiba dari belakang NH menarik topi yang saya gunakan sembari mencakar wajah saya bagian kanan. Penganiayaan itu tak sampai disitu. Dari arah kiri, salah satu temannya juga ikut memukul,” ucap Halid.
Tak terima apa yang dialaminya, Khalid kemudian mengadukan masalah ini ke Polres Gorontalo.
Kepala Kantor Satpol PP Kabgor, Udin Pango yang dimintai konfirmasi membantah kejadian itu. “Tidak ada penganiayaan. Yang ada hanya cek-cok antara yang bersangkutan dengan anggota saya. Hal itu dipicu akibat mereka hampir tabrakan disalah satu persimpangan jalan. Dan saat itu terdengar suara “Bo Satpol leh”, tutur Udin.(*)