
TATIYE.ID (GORONTALO) – Kondisi Dinas Perikanan Kabupaten Bone Bolango yang hingga saat ini masih dalam keadaan terpuruk, kembali mendapati realita yang tidak seharusnya. Calon Kepala Dinas Perikanan ternyata tidak berasal dari disiplin ilmu yang mumpuni. Hal ini dibeberkan oleh Zulkarnain Sahi selaku Wakil Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesi (HNSI) pada Senin, (13/10/2025).
Sebagai masyarakat pesisir dan sekaligus pemerhati masalah-masalah perikanan, Zulkarnain menyoroti terkait pemilihan pejabat yang seharusnya sesuai dengan bidang keahliannya.
“Sangat disayangkan Calon Kepala Dinas Perikanan ternyata hanya seorang mantan Mantri Rumah Sakit. Pemerintah seharusnya lebih selektif dalam pemilihan para pejabat, baiknya sesuai dengan keahliannya,” ujar Zulkarnain.
Zulkarnain menjelaskan, pengembangan bidang perikanan ini sangat bersinggungan langsung dengan kesejahteraan nelayan dan pembudidayan ikan. Dikhawatirkan dengan dipimpin oleh seseorang yang tidak mumpuni dibidang ini, maka pelayanan dan pengabdian bukannya makin baik malah akan turun secara drastis.
Lanjutnya, atas nama HNSI, Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) serta masyarakat nelayan dan pembudidaya ikan menegaskan secara sadar meskipun persoalan kepegawaian dan pemilihan pejabat adalah bukan ranah mereka, tapi setidaknya itu akan berpengaruh dengan pengembangan daerah di bidang perikanan.
“Selama ini penempatan pejabat yang tidak prosefsional dan tidak berintegritas terhadap kemajuan daerah, diibaratkan sebagai penyakit yang sudah sangat akut. Untuk itu kami atas nama HNSI, KTNA dan nelayan dan pembudidaya ikan menegaskan secara sadar bahwa walaupun hal ini bukan ranah kami tapi setidaknya pemerintah dapat mempertimbangkan apa yang kami sampaikan,” tegas Zulkarnain.
HNSI Kabupaten Bone Bolango dalam waktu dekat akan melakukan audens dan diskusi dengan Bupati Bone Bolango untuk meminta agar persoalan perikanan yang sudah parah ini dapat lebih diperhatian untuk perbaikannya.



















