TATIYE.ID (GORONTALO) – Ancanan pemecatan Marten Taha dari Golkar yang dihembuskan petinggi DPD I menuai reaksi publik.
Sebab, ancaman pemecatan terhadap Marten Taha dianggap berlebihan. Betapa tidak, Tonny Uloli yang juga kader Golkar tak mendapat ancaman sama seperti Marten Taha.
“Pak Tonny kan kader Golkar. Bahkan, beliau juga yang terlebih dahulu diusung partai lain. Sedangkan Pak Marten baru saja. Kok tidak ada ancaman pemecatan. Agak lain kalau saya lihat situasi di Golkar saat ini,” kata orang dekat Marten.
Bukan cuma itu, Marten dicalonkan sebagai bakal Cawagub dari Tonny Uloli adalah pilihan partai koalisi, bukan maunya Marten Taha. Dirinya tak pernah meminta posisi itu.
“Beliau (Marten) selama ini pasif, tidak aktif. Artinya, Pak Marten tidak meminta posisi itu. Lantas apa salah beliau ke Golkar ?,” tukasnya.
Dia menilai, apabila pemecatan Marten terjadi, maka itu adalah bentuk pendzoliman terhadap mantan Wali Kota Gorontalo dua periode itu.
“Kalau sampai terjadi pemecatan, maka saya anggap pendzoliman terhadap beliau yang sudah membesarkan Golkar di Kota Gorontalo,” tegasnya.
Dia menduga isu pemecatan Marten Taha bentuk kepanikan. Sebab, menurutnya, Marten punya masa militan. Tidak hanya di Kota Gorontalo, namun juga di daerah lain. Hal itu dibuktikan dengan Marten yang pernah duduk sebagai anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) saat Gorontalo belum menjadi sebuah provinsi.
“Jangan-jangan pernyataan itu bentuk ketakutan mereka, karena ketenaran Pak Marten. Beliau kan pernah duduk sebagai aleg Deprov Sulut ketika Gorontalo belum dideklarasikan menjadi sebuah provinsi,” tegasnya.
Masih kata sumber tadi, di Golkar setahu dia tak ada istilah pemecatan kader yang dicalonkan dari partai lain.
Pernyataan itu diperkuat dengan statement anak dari Nurdin Halid yang maju dari partai lain di Pilwako Parepare, yakni Nurhaldin.
Dikutip dari Tribun Timur.com, Nurhaldin mengatakan Golkar tidak segampang itu memberikan sanksi pemecatan.
“Saya tahu Partai Golkar partai yang besar yang selama ini tidak pernah ada perintah bahwa kalau kita diusung partai lain kita diperintahkan mundur dari partai kita sendiri. Itu sementara yang kami tahu,” kata Nurhaldin beberapa waktu lalu. (***)