
TATIYE.ID (GORONTALO) – Korban haji ilegal oleh anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Mustafa Yasin akhirnya buka suara.
Pada awak media, salah satu korban yang berasal dari Sulawesi Utara menjelaskan kronologi keberangkatan ke tanah suci yang dirasa tak sesuai prosedur.
Tak hanya itu, korban yang merasa tertipu ingin meminta kepada Mustafa Yasin mengembalikan dana haji sebagaimana yang dijanjikan.
“Kami sekeluarga dibohongi serta diterlantarkan oleh MY, keberangkatan kami dimulai dari Bandara Samratulangi, Sukarno – Hatta, karena tidak bisa menggunakan visa amil dari bandara Jakarta ke Jedah, maka kami berangkat ke Batam menggunakan kapal fery dan lanjut ke bandara Singapura serta Jedah. Seharusnya keberangkatan kami sesuai jadwal itu, dari Manado, Jakarta dan terakhir Jedah,” ujar korban yang enggan disebutkan namanya itu, Selasa (15/07/2025).
Dirinya juga membeberkan Mustafa meyakinkan para jamaah bahwa menunaikan ibadah haji menggunakan menggunakan visa kerja adalah hal yang biasa dan aman.
“Alasan kami diberangkatkan tidak langsung ke Jedah, karena kami menggunakan visa amil (kerja). Awalnya kami tidak dibagikan visa, setelah di Jakarta usai melaksankan manasik haji, baru kami diberitahu akan berangkat menggunakan visa amil, Kami tahu bahwa visa amil tidak bisa digunakan untuk haji, tetapi kami dijanjikan, aman katanya (Mustafa,read) bahwa izin tasreh dan iqomah sudah diurus di Arab Saudi dan ternyata tidak diurus, makanya kami tidak bisa masuk di madinah untuk melaksanakan rukun haji,” lanjutnya.
Selain itu, dikatakan Mustafa juga meminta biaya tambahan sebesar Rp. 25 juta untuk membayar pihak imigrasi dan Rp. 33 juta biaya transportasi bis dari Jeddah ke Arafah.
“Kami membayar biaya pendaftaran Rp 150 Juta dan itu sudah kami lunasi, tiba – tiba saya diminta biaya tambahan Rp 25 Juta, di Jakarta lagi ada biaya tambahan Rp 15 Juta per orang, setelah tiba di Jeddah, diminta lagi uang Rp 33 Juta untuk biaya bus dari Jedah ke Arafah, tetapi bus nya fiktif, tidak ada bus, dan biaya hotel pun kami tanggung sendiri selama di Jeddah,” beber korban.
sampai dengan berita ini diterbitkan, Tatiye.id berupaya memperoleh klaraifikasi dari Mustafa Yasin via WhatsApp mengenai pengembalian dana haji. Namun hingga kini, belum mendapatkan balasan.














