TATIYE.ID (BOALEMO)– Pasangan calon bupati dan wakil bupati Boalemo, nomor urut 5, Burhanudin Pulubuhu dan Rivendy Luawo membuat kontrak politik bersama masyarakat Mananggu.
Kontrak politik diurai terperinci diatas materai itu bukti komitmen keduanya membangun Boalemo lebih maju 5 tahun kedepan. Hal ini dilakukan saat kampanye blusukan di Kecamatan Mananggu, Sabtu (28/09/2024).
Pasangan Burhanudin-Rivendy adalah satu-satunya paslon dari jalur perseorangan atau independen yang didukung masyarakat pada Pilkada Boalemo 2024 ini. memaparkan beberapa sektor unggulan dan sudah dirancang dengan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Boalemo.
Calon bupati, Burhanudin Pulubuhu menjelaskan bahwa, begitu pasangan BUPATI diijinkan Allah SWT dan dilantik, maka pihaknya membuka wilayah pertambangan rakyat (WPR) di beberapa kecamatan. Mengingat kawasan pertambangan di Kabupaten Boalemo ada 45 hektar bisa dikembangkan.
“Saya sudah melakukan kajian dengan bicara angka dan data. Kami akan merintis kawasan WPR bagi masyarakat penambang. Dan itu sama sekali tidak bekerjasama, apalagi mendatangkan investor. Karena kami tidak ingin menggadaikan daerah ini. Kami mau, masyarakatnya yang mengelola langsung demi menaikkan kesejahteraan,” tutur Burhanudin Pulubuhu.
Tentunya kata mantan alumni AKABRI ini menegaskan, pembukaan kawasan WPR ini tetap taat dan patuh terhadap ketentuan aturan berlau dan prosedur yang ada. Dengan begitu, masyarakat penambang terlindungi dengan jaminan hukum dalam kegiatan usahanya.
Selain tambang, pihaknya juga memprogramkan 100 hari kerja di bidang pertanian. Yakni, begitu pasangan BUPATI dilantik, maka siap mendatangkan bantuan benih jagung dan padi secara gratis. Itu diperuntukkan kepada masyarakat pemilik lahan sesuai data di Dinas Pertanian.
“Di Boalemo ada lahan sekitar 9 hektar lahan belum dikembangkan. Ini akan kami jadikan kawasan percontohan pertanian jagung dengan benih unggulan. Bukan cuman itu saja, kami akan memperjuangkan harga jagung naik sampai Rp5 ribu per kilo. Sehingga masyarakat petani jagung tidak lagi nombok,” terang Burhanudin Pulubuhu.
Lebih lanjut, Burhanudin juga menyampaikan niat tulusnya khusus untuk masyarakat Mananggu. Dimana, menjadikan Mananggu sebagai kawasan tambak dengan penghasil, dan penginpor ikan terbesar di Gorontalo. Sehingga masyarakat Mananggu kedepan semakin sejahtera.
“Kami sudah mengadakan perhitungan matang kawasan tambak selama 2 tahun. Hasilnya bisa mencapai Rp 8 miliar. Kalau dikelola semi tradisional mencapai Rp 30 miliar. Itu hanya ada pada luasan 100 hektar tambak saja. Karena masih ada kawasan mangrove harus dijaga kelestariannya,” jelas Burhanudin.
Nah, kalau dirata-ratakan penghasilannya Rp 300 juta per tahun, maka selama 5 tahun kepemimpinan tambak bisa mendatangkan dana senilai Rp 1.5 triliun. Kendati begit, kami begitu optimis, di 3 tahun kepemimpinan pasangan BUPATI, bisa meraup pendapatan asli daerah yang tinggi, dan target kami paling singkat tahun ke 3 postur APBD Boalemo sudah di angka Rp 1 triliun lebih. (Uwly)