TATIYE CHANNEL (GORONTALO) – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Gorontalo, melayangkan protes atas pernyataan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane.
Dimana Pane mengatakan bauwa Gorontalo sebagai salah satu daerah provokasi digital penyebab kerusuhan di Papua dan Papua Barat.
Sekretaris DPD KNPI Provinsi Gorontalo, Novaliansyah Abdussamad, secara terbuka mengecam pernyataan Neta S. Pane yang dimuat salah satu media siber yang dianggap tak memiliki bukti serta kajian yang komprehensif.
“Di samping itu menurut kami, pernyataan Neta ini nilai kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan,†ujar Novaliansyah dalam konferensi pers yang digelar, Kamis (5/9/2019) di Cafe Tiptop Kota Gorontalo.
KNPI Gorontalo memandang pernyataan Neta tentang Gorontalo kontras dengan fakta yang terjadi, sebab pada pada tanggal 20 agustus, KNPI bersama elemen pemuda di Provinsi Gorontalo telah mendeklarasikan anti rasisme terhadap masyarakat Papua, dan masyarakat suku manapun.
Bahkan, sampai dengan saat ini kondisi masyarakat papua di Gorontalo dalam keadaan aman dan beraktivitas sebagaimana biasanya serta tidak terganggu dengan pemberitaan media.
“Masyarakat Papua yang ada di Gorontalo sangat aman dan sama sekali tidak terganggu. Terlebih pemuda ataupun mahasiswanya,†timpalnya lagi.
Atas pernyataan itu, KNPI mendesak agar Neta S. Pane menyampaikan permohonan maaf dan mencabut pernyataannya sebagaimana telah dimuat oleh media. (***)