TATIYE.ID (KAMPUS) – Merger antara Politeknik Gorontalo dan Universitas Negeri Gorontalo berujung kisruh. Pasalnya, Ketua Yayasan Politeknik Gorontalo, Weni Liputo menyatakan belum menandatangani surat pernyataan Poligon menjadi Sekolah Vokasi UNG.
Menurut Weni dia mengakui adanya Sekolah Vokasi tetapi di UNG, sedangkan Politeknik Gorontalo masih ada. Hal ini diungkapkan kepada mahasiswa langsung pada Senin (8/3/2021) di depan Direktorat kampus.
” Politeknik tidak bisa bubar, jika menghilang maka Gorontalo rugi,” pungkasnya.
Hal ini ditegaskan oleh Weni disebabkan mahasiswa yang terus mempertanyakan status kampus. Pasalnya, mereka merasa kebingungan dalam hal atribut kampus.
Dilain sisi Perwakilan Alumni Poligon pun ikut mempertanyakan status mereka saat perubahan nanti menjadi SV UNG.
” Yayasan Pengembangan Sumber daya manusia yang menaungi Poligon akan tetap ada untuk alumni,” tutur Ketua yayasan.