
TATIYE.ID (DEPROV) – Ketua DPRD Provinsi Gorontalo memberikan peringatan keras kepada masyarakat penerima bantuan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari Baznas Provinsi Gorontalo. Ia menegaskan, bantuan tersebut bisa menjadi sia-sia jika digunakan secara konsumtif tanpa perencanaan.
Hal ini disampaikan pada Penyaluran Bantuan UMKM kepada masyarakat Kecamatan Kwandang dengan jumlah penerima 42 orang dan total diterima sejumlah Rp. 1.200.000 yang dilaksanakan di Bank SulutGo Cabang Kwandang. Rabu (10/09/2025)
Dalam sambutannya, Ketua DPRD mengingatkan bahwa banyak penerima bantuan yang terbiasa cepat menghabiskan dana untuk kebutuhan sehari-hari. “Kalau belum terlalu mendesak, jangan diambil dulu uangnya. Jangan habiskan untuk hal-hal yang tidak penting. Bantuan ini harus menjadi modal usaha, bukan sekadar untuk konsumsi sesaat,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan kekhawatiran bahwa tanpa kebiasaan menabung dan mengelola keuangan dengan baik, tujuan bantuan UMKM tidak akan tercapai. “Kalau uang disimpan di rumah, mudah habis, bahkan rawan hilang. Lebih baik ditabung di bank, ada bunganya, lebih aman, dan bisa diambil kapan saja,” ujarnya, sembari mendorong masyarakat untuk membiasakan diri menggunakan layanan perbankan.
Ketua DPRD menilai, sinergi Baznas, pemerintah daerah, dan Bank SulutGo sudah berjalan baik. Namun, ia menekankan bahwa tanggung jawab terbesar justru ada pada penerima bantuan. “Jangan sampai program ini hanya ramai di awal, tapi manfaatnya hilang begitu saja karena salah kelola. Ini bukan sekadar bantuan, melainkan amanah yang harus dipertanggungjawabkan,” jelasnya.
Ia menambahkan, pengawasan dan pembinaan terhadap penerima bantuan sangat penting agar bantuan benar-benar berfungsi sebagai penguat ekonomi, bukan sekadar sebagai uang tunai yang cepat habis. “Bantuan ini adalah rezeki yang dititipkan Allah SWT. Jangan sia-siakan, jangan salah gunakan, dan jangan hanya berhenti di seremonial,” tegasnya lagi.
Menutup sambutannya, Ketua DPRD mengingatkan bahwa keberhasilan program UMKM sangat bergantung pada keseriusan masyarakat. “Kalau bapak ibu bijak, bantuan ini bisa berkembang menjadi usaha yang kuat. Tapi kalau salah urus, dalam hitungan hari uang itu habis, dan kita kembali ke titik nol,” pungkasnya.
















