TATIYE.ID (PEMPROV) – Upaya kerja sama yang dibangun Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer beberapa bulan lalu dengan Negara Malaysia mulai berbuah manis. Satu persatu pengusaha dan perwakilan pemerintah Malaysia datang ke Gorontalo.
Pada 14 Februari 2023, Gorontalo kedatangan Pengusaha asal Malaysia Dato Seri Haji Saipolbahari Bin Suib. Ia ingin merealisasikan pembangunan hotel di Gorontalo. Lahan pemprov di belakang Galeria Mall dijajaki untuk investasi itu.
“Saya berterimakasih kepada pak gubernur karena diberi ruang untuk kami melihat peluang melakukan investasi di Gorontalo. Saya lihat dulu lokasinya, selanjutnya akan saya kaji kesesuaian secara mendalam, agar kelak tidak merugikan semua pihak,” ujar Dato Seri Saipolbahari ketika itu.
Tidak sampai sebulan berselang, tepatnya tanggal 9 Maret 2023, giliran Exco Pertanian dan Infrastruktur Kerajaan Negeri Selangor Malaysia, Izham Bin Hashim yang berkunjung. Izham ingin melihat dari dekat bagaimana potensi jagung Gorontalo.
Sebagai negara dengan konsumsi daging dan telur ayam yang tinggi, Malaysia butuh pasokan jagung kering. Warganya diketahui lebih suka menanam dan mengkonsumsi jagung manis. Di sisi lain, Gorontalo sebagai salah satu produsen jagung terbesar di Indonesia layak untuk dilirik.
“Saya katakan ke pak gubernur bahwa Gorontalo ini sangat luar biasa potensi jagungnya. Semangat para petani dalam menanam tinggi sekali. Insya Allah kita akan teruskan usaha dagang ini, antara kerajaan Selangor dan Pemerintah Provinsi Gorontalo,” kata Izham diwawancarai ketika panen jagung bersama Penjagub Hamka di Desa Tabongo, Kecamatan Tabongo, Kabupaten Gorontalo.
Berbagai upaya kerja sama itu semakin realistis ketika Timbalan Ketua Pengarah MARDI Malaysia Dr. Mohamad Kamal Abdul Kadir berkunjung ke Gorontalo, Rabu (15/3/2023). Ia diajak panen raya jagung di Desa Botuwombota, Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara.
Utusan Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia itu tidak saja memetik jagung dari pohonnya, tapi sekaligus ingin ia jemput untuk di impor ke Malaysia. Mohamad Kamal juga belajar bagaimana mengembangkan jagung kering di Gorontalo.
“Di Malaysia itu hanya tahu jagung manis. Tidak ada jagung bijian (jagung kering). Sementara pakan ternak ayam kami butuh itu. Jadi kehadiran kami untuk belajar dari petani Indonesia (Gorontalo) bagaimana proses pembuatan jagung manis, diolah menjadi jagung kering,” ujar Kamal Abdul Kadir.
Ketertarikan Malaysia terhadap jagung Gorontalo bukan tanpa sebab. Pada 10 Januari 2023 lalu, Penjagub Hamka beserta sejumlah pimpinan OPD bertandang ke Negeri Jiran. Ia keluar masuk kementrian untuk “jualan” jagung. Bak gayung bersambut, Malaysia menyatakan minat.
Hamka sukses meyakinkan Malaysia bahwa lebih efektif dan efisien jika mengimpor jagung Gorontalo daripada dikirim dari Brazil, Argentina dan Ukraina. Sementara jagung Gorontalo hanya rutin diekspor ke Filipina.
“Semua pertemuan bisnis saya layani, dalam artian kami temui. Ada yang investasi di bidang perhotelan, di sektor perikanan dan lain lain. Tapi terus terang saya sampaikan ke Pak Kadis Pertanian, kita harus fokus. Satu saja dulu soal jagung, kalau ini berhasil tentu saja investasi lain akan masuk dengan sendirinya,” beber Hamka ketika berkunjung ke Malaysia, 10 Januari 2023 lalu.
Lantas bagaimana spaya kerja sama antar negara ini lebih kongkrit? Penjagub Hamka sudah punya langkah langkah strategis. Kerja sama akan dilakukan secara B to B atau business to business. Caranya dengan menghidupkan kembali Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang sudah bertahun tahun mati suri.
Langkah itu sudah mewujud. Seleksi serta pengukuhan Komisaris dan Direksi PT Gorontalo Fitrah Mandiri sudah dilakukan beberapa waktu lalu. Beberapa penjajakan bisnis juga sudah dilakukan.
Menarik menunggu bagaimana kelanjutan kerja sama Gorontalo dan Malaysia. Suatu hal yang pasti, Bumi Serambi Madinah sedang mesra dengan pemerintah dan investor Malaysia. Pada gilirannya akan semakin besar perputaran ekonomi di daerah.