TATIYE.ID (GORONTALO) – Momen lebaran di tahun politik, pasti tidak lepas dari komentar dan tafsir politik di setiap peristiwa.
Salah satu momen yang menjadi buah bibir masyarakat adalah keakraban dan kehangatan yang diperlihatkan oleh dua politisi yang disebut-sebut bakal turun bertarung di Pemilihan Gubernur Gorontalo akhir tahun ini.
Ya, di momen lebaran kali ini, mantan wakil Gubernur Gorontalo, Tonny Uloli, yang masuk dalam bursa calon Gubernur Gorontalo dari Partai Golkar, terlihat akrab dengan Bupati Kabupaten Gorontalo, Nelson Pomalingo, yang juga menjadi satu-satunya figur andalan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk berlaga di Pilgub Gorontalo.
Tonny bahkan tak hanya datang bersilaturahmi dengan Nelson Pomalingo, namun juga turut hadir pada pelaksanaan sholat ied di Masjid Agung Baiturrahman Limboto. Tonny terlihat duduk di shaf pertama tepat di antara posisi Bupati Nelson Pomalingo dan Wabup Hendra Hemeto.
“Tolong jangan diartikan macam-macam. Ini hanya silaturahmi biasa, saya dengan Pak Nelson berteman baik. Kebetulan saya ingin sholat Ied di Limboto, karena di sini banyak saudara-saudara saya. Almarhum ayah saya kebetulan punya empat istri dan salah satu istri almarhum adalah orang Limboto. Jadi saya wajar datang ke sini untuk silaturahmi dengan saudara-saudara saya sekaligus dengan masyarakat Limboto. Alhamdulillah Pak Bupati mau menerima kehadiran saya juga. Soal pilgub, ya tetap jalan. Saya kan harus menjalin komunikasi dengan semua pihak,” ujar Tonny kepada tatiye.id sambil memuji kepemimpinan Nelson Pomalingo di Kabupaten Gorontalo.
Di sini lain, Nelson Pomalingo mengapresiasi kehadiran Tonny Uloli di Kabupaten Gorontalo. Hal ini kata Nelson menunjukkan kedewasaan berpolitik Tonny Uloli, yang tetap menjalin hubungan baik dengan semua pihak.
“Saya sama Pak Tonny ini punya chemistry yang baik. Beliau dulu bahkan sempat meminang saya untuk menjadi Wagubnya. Waktu itu saya masih rektor UNG. Di atas segalanya, silaturahmi harus tetap dijalin. Kita tidak tahu gimana takdir politik kita. Iya kan,” tukas Nelson yang disambut gelak tawa keduanya.
Di akhir perbicangan keduanya, Tonny menyebut bahwa dirinya adalah seorang fighter dalam politik, sementara Nelson adalah sosok yang smart. Dua sikap ini kata Tonny bisa menjadi kolaborasi yang menarik. (***)