TATIYE.ID (GORONTALO)– Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menilai lonjakan kasus di Kabupaten Boalemo cukup mengkhawatirkan. Ia meminta warga untuk sadar dan patuh pada imbauan pemerintah untuk melaksanakan protokol kesehatan dengan baik dan benar.
“Boalemo dua minggu lalu sudah masuk zona hijau. Tiba tiba meledak seperti ini, karena kita lalai. Jangan pandang enteng pak. Dungohe pomayi amiyatia (dengarkan dulu kami pemerintah),†pinta Rusli pada pelaksanaan Bakti Sosial NKRI Peduli Pemprov Gorontalo di Kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo, Jumat (24/7/2020).
Menurutnya, imbauan pemerintah untuk cegah corona tidak banyak. Cukup dengan menggunakan masker, sering mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak. Ia juga menyebut sudah sepakat dengan pemerintah kabupaten dan kota untuk menindak tegas warga tidak mematuhi protokol kesehatan termasuk bagi pedagang dan pusat keramaian lainnya.
“Jadi saya ulangi, corona jangan main-main. Waspada terus. Apa yang kami lakukan ini untuk melindungi dan sayang masyarakat. Pakai masker untuk melindungi diri kalian,†pungkasnya.
Sementara itu Wakil Bupati Bolaemo Anas Jusuf menyebut hingga hari ini, Jumat (24/7/2020) sudah ada 104 orang yang terpapar dari tiga klaster yang berbeda.
Pertama disebut dengan klaster Kementrian Agama. Salah satu pegawainya diketahui positif dan sempat kontak erat dengan sejumlah rekan kantornya. Klaster kedua disebut klaster RSTN (Rumah Sakit Tani dan Nelayan) dan klaster ketiga klaster Dikbudpora.
“Klaster RSTN ini sama, pasien ini dirawat di rumah sakit, tidak diketahui positif sehingga teman teman perawat tidak memakai APD level tiga. Satu lagi dari klaster Dikpora. Tidak disadari almarhumah ini sempat berkontak sehingga kawan-kawannya positif,†tandasnya.
Seperti kunjungan gubernur ke kecamatan lainnya, Rusli Habibie yang didampingi istri Idah Syahidah ikut menyerahkan bantuan bahan pangan bersubsidi secara gratis. Bantuan sebanyak 1.000 paket itu didistribusikan langsung ke rumah-rumah warga.
Bantuan terdiri dari beras lima kilogram, telur 10 butir, minyak goreng satu liter dan gula pasir satu kilogram. Ada juga rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih dan rica masing-masing setengah kilogram. Sebelumnya bantuan bahan pangan bersubsidi ini ditebus warga Rp55.000 per paket, namun di masa pandemi diberikan secara gratis bekerjasama dengan Baznas Provinsi Gorontalo. (*)