
Meskipun masih dua puluh sembilan hari lagi penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) Oleh KPU Pohuwato, hampir seluruh Bacaleg sudah mulai bergerilya untuk mendapatkan simpati masyarakat di Dapil masing-masing. Termasuk Bacaleg dari Partai Kebangkitan Bangsa.
Menariknya, insiden nyaris baku pukul yang terjadi antara penambang pohuwato dan Wakil Ketua I, Idris Kadji pada Selasa (15/08/2023) saat Rapat Dengar Pendapat bersama penambang di Gedung DPRD Pohuwato seakan menjadi bom waktu bagi politisi PKB tersebut.
Idris Kadji yang merupakan poitisi dari Partai Kebangkitan Bangsa dari Dapil I terancam dikarenakan adanya statemen dari salah satu penambang yang menyesalkan sikapnya dalam RDP pada bulan Agustus silam.
Bukannya berada di pihak penambang, pria yang akrab disapa Pak Guru Idi tersebut justru terkesan tak ingin mendengarkan rintihan penambang.
Belum lagi dengan jabatan Ketua Koperasi Usaha Dharma Tani Marisa yang hari diketuai oleh Idris Kadji. Tercatat, kurang lebih ada 1027 anggota KUD yang tersebar di Kabupaten Pohuwato hari ini tergabung dalam koperasi tersebut.
Jika benar suara sumbang yang menggema di ruang rapat DPRD adalah perwakilan dari suara penambang, tentu hampir bisa dipastikan, Idris Kadji akan kehilangan suara pendukungnya yang telah berhasil mengantarkannya di Gedung parlemen pada Pileg 2019 silam.
“Sudah, percuma memilih orang yang tidak mau mendengarkan suara penambang, ini rumah kita, rumah masyarakat pohuwato, ” teriak salah satu warga saat RDP yang berlangsung pada Selasa (15/08/2023)
Belum lagi jika dikaitkan dengan unjuk rasa penambang yang berakhir pada pembakaran kantor bupati pada 21 September, insiden tersebut seakan menggambarkan bahwa KUD yang merupakan wadah penambang pohuwato dibawah kepemimpinan Idris Kadji tak mampu memperjuangkan hak-hak penambang pohuwato.






















