TATIYE.ID – Usai terpilih sebagai Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Gorontalo, dr. A.R Mohamad, Sp.PD. FINASIM bersama jajaran pengurus, Selasa (16/08/2022) menemui Pj. Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer membicarakan beberapa program kerja sekaligus usulan terbitnya Peraturan Daerah (Perda) tentang Kesehatan.
“Jadi agenda silaturahim dengan pak Pj, Gubernur ini merupakan agenda perdana kami setelah terpilih sebagai Ketua IDI Wilayah Gorontalo. Dimana sebelumnya kami sudah datang bersilaturahmi dengan Forkopimda, Kejaksaan Tinggi Gorontalo, dan ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Alhamdulillah kami di sambut baik pak Gubernur,” kata Ketua IDI Wilayah Gorontalo dr. A.R Mohamad, Sp.PD. FINASIM usai pertemuan dengan Pj. Gubenur di rumah jabatannya.
Turut hadir pada agenda silaturahim dengan Pj. Gubernur, beberapa pengurus seperti Wakil Ketua I IDI Wilayah Gorontalo, dr. Irawan Huntoyungo, Sp. OT, dr. Rusliyanto Monoarfa, kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dr. Yana Yanti Suleman, dr. Medi Sarita dan beberapa pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo.
Ketua IDI Wilayah Gorontalo juga mengatakan, dari sejumlah pertemuan yang dilakukan, pihaknya membawa dan mengusulkan berbagai program-program yang diharapkan dapat dikolaborasikan dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo.
“Tadi kami juga menyampaikan beberapa program kolaborasi dengan pemerintah Provinsi, dan salah satu yang juga sangat diapresiasi pak Gubenur yakni tentang Perda Kesehatan,” tutur sosok yang akrab disapa dr. Tony Mohamad tersebut.
Hal-hal lain yang terungkap pada pertemuan dengan Pj. Gubenur seperti pemerataan dokter ahli di wilayah Provinsi Gorontalo, infrastruktur kesehatan yang savety untuk para dokter khususnya di rumah sakit, upaya penurunan angkat stunting di Gorontalo hingga usulan program dokter ahli turun desa menjadi topik perbincangan Pj. Gubernur dengan IDI Wilayah Gorontalo.
“Perda Kesehatan ini sangatlah penting, kenapa? karena selama ini belum ada semacam regulasi yang jelas menyangkut persoalan kesehatan terlebih berkaitan dengan penganggaran. Padahal dalam undang-undang jelas bahwa 10% anggaran kesehatan ditanggung pemerintah provinsi hingga kabupaten kota, nah ini yang belum ada dan akan kami perjuangkan,” ungkap dokter yang pernah menjabat Direktur RS. MM. Dunda, Limboto itu.
Sementara itu, Pj. Gubernur, Hamka Hendra Noer usai pertemuan kepada awak media mengatakan audiensi dengan IDI Wilayah Gorontalo dan PDGI Gorontalo selain mereka melaporkan beberapa kegiatan yang akan dikorelasikan dengan program pemerintah, Perda Kesehatan, pemerataan tenaga dokter di pelosok Gorontalo, pembenahan infrastruktur kesehatan hingga program dokter ahli masuk desa sangat diapresiasi Pj. Gubenur.
“Saya tadi menyarankan sekarang ini kan angka stunting agak lumayan tinggi, makanya saya dorong teman-teman IDI untuk supaya fokus mengantisipasi perkembangan stunting. Alhamdulillah teman-teman IDI ada program-program saya kira itu bagus juga mendorong pemahaman orang tua tentang stunting,” ujar Hamka.
“Nah persoalan ini memang harus kita keroyokan bersama-sama, tidak boleh hanya pemerintah sendiri, harus ada stakeholder yang lain salah satunya IDI,” lanjutnya. (*)