TATIYE.ID- Srikandi Golkar Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie terus menggelar program Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi) bersama Kemenag Kab Gorontalo Utara bertempat di gedung asrama haji Gorontalo. Kamis (20/7)
Kegiatan Ngopi sejatinya membahas pendidikan Islam di madrasah dan pondok pesantren, Namun bagi para pendidik agama Islam momentum ini dimanfaatkan untuk sharing dengan anggota legislatif asap Provinsi Gorontalo yang kini duduk di Komisi VIII DPR RI.
“Ada perbedaan perpakuan terhadap guru agama yang diangkat oleh Kementerian Agama dan Pemerintah daerah” ungkap salah satu peserta.
Sehingga menurutnya perbedaan ini menimbulkan kecemburuan dan kesenjangan diantara guru Pendidikan Agama Islam (PAI).
Menanggapi hal tersebut Idah Syahidah Rusli menerangkan bahwa ini banyak temuan dan usulan dan aspirasi yang peserta sampaikan seputar pendiidkan agama di Gorontalo.
“Selaku anggota DPR RI tentunya ini menjadi tanggungjawabnya dan akan dibicarakan dengan pihak terkait yakni pihak Kementerian Agama” tegasnya.
Dirinyapun mengapresiasi apa yang diusulkan peserta yang memang terdiri dari para praktisi sekolah agama juga mengusulkan sertifikasi guru PAI oleh Pemerintah daerah yang memang sebenarnya berada di bawah Kemendikbud, sementara tunjangan guru PAI yang telah bersertifikat biarlah dibayarkan oleh Kemenag.
“Atas aspirasi-aspirasi tersebut insha allah akan diteruskan kepada pihak terkait agar bisa ditindak lanjuti” ungkapnya.
Dirinyapun berharap dengan adanya pertemuan ini dapat saling mengisi dan menginspirasi demi kemajuan pendiidkan islam di serambi medinah Gorontalo.