
Baru-baru ini Partai Golkar Provinsi Gorontalo menggelar Musyawarah Daerah (Musda) DPD I. Dari hasil Musda, seluruh pengurus menyepakati Idah Syahidah diminta untuk mnahkodai Partai Golkar di Gorontalo, permintaan tersebut disaksikan langsung oleh Ketua DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.
Selanjutnya, seluruh pengurus DPD II di Kabupaten/kota diminta untuk mempersiapkan Musda termasuk Musda DPD II Golkar di Kabupaten Pohuwato. Di Pohuwato, Musda kali ini sangat menarik untuk diperbincangkan, dimana ada dua nama yang diprediksi saling berebut yaitu Beni Nento dan Nasir Giasi. Jumat (01/08/2025)
Dinamika jelang Musyawarah Daerah (Musda) DPD II Partai Golkar di Kabupaten Pohuwato kian memanas, kekuatan dua figur ini telah teruji saat perhelatan Pileg. Bahkan, dari beberapa informasi yang diterima, salah satu figur diduga telah memberikan Down Payment (DP) atau uang muka kepada masing-masing PK senilai 5 Juta sebagai bentuk komitmen untuk membesarkan Partai Golkar di Bumi Panua.
Hal ini dinilai wajar karena saat ini golkar tengah menguasai parlemen pohuwato dengan perolehan kursi terbanyak yaitu 7 kursi. Tentu masing-masing figur harus lebih bisa menunjukkan taring politik mereka dalam menggalang dukungan, terutama dari para pemilik suara sah.
Dari beberapa kader Golkar di pohuwato yang enggan disebutkan namanya, harga per satu suara pada Musda sebelumnya hanya berada di angka 10 Juta setiap suara. Namun pada Musda kali ini,diprediksi akan dua kali lipat dari harga sebelumnya yaitu 20 Juta atau lebih. Sebab, uang DP yang diserahkan oleh salah satu figur terinformasi akan dikembalikan oleh penerima karena dinilai tidak sesuai.
Belakang ini banyak yang berspekulasi bahwa Nasir Giasi akan melanjutkan kepemimpinannya sebagai Ketua DPD II Golkar, sebab hanya Nasir yang dinilai mampu mempertahankan nama besar golkar di pohuwato ditengah gempuran Partai Gerindra.


















