TATIYE.ID (GORUT) – Wakil Ketua Umum DPP KNPI Hamzah Sidik mengecam tindakan Jozeph Paul Zhang, seorang pria yang mengaku nabi ke-26 di media sosial.
Hamzah menilai apa yang dilakukan Jozeph telah menghina Nabi Muhammad SAW dan melecehkan ajaran Islam.
“Saya mengecam tindakan kegaduhan yang telah dilakukan oleh Joseph Paul Zhang yang telah menghina Nabi Muhammad SAW dan melecehkan ajaran Islam,” kata Hamzah melalui siaran langsung di akun Facebooknya, Minggu (18/4/2021).
Hamzah heran dengan pernyataan Joseph Zhang yang mengatakan akan meluruskan kesesatan Nabi ke 25, “emang kesesatan apa yang di bawa Nabi Muhammad SAW ?”.
“Tidak hanya itu, klaim bahwa Joseph Zhang adalah Nabi ke 26 juga dianggap aneh oleh Hamzah. Nabi Muhammad itu kan Khatamul Anbiya atau penutup para Nabi, kok ada yang ngaku ngaku Nabi ke 26,” ujarnya
Hamzah yang juga merupakan Pimpinan DPRD Kabupaten Gorontalo Utara itu meminta kepada aparat kepolisian untuk segera menindak tegas dan menangkap Jozeph.
“Sebagai aktivis serta pemuda Islam, saya meminta pengguna media sosial agar menggunakan media secara sehat dan tidak menyinggung pihak-pihak tertentu khususnya umat Islam yang merupakan agama mayoritas,” jelas politisi senior partai Golkar ini.
Tak hanya itu, Hamzah meminta umat Islam dapat tenang, dan juga dapat mempercayakan penyelesaian masalah ini kepada polisi. Hamzah pun menyinggung kasus yang sama, yaitu pelaporan DPP KNPI kepada Permadi Arya alias Abu Janda.
“Jika kasus-kasus seperti ini tidak segera direspon cepat oleh Kepolisian, maka akan muncul kesan pembiaran dan dikhawatirkan kasus kasus seperti ini akan terus berulang,” ucap Hamzah.
Seperti diketahui, seorang pria bernama Jozeph Paul Zhang mendadak viral di media sosial karena membuat sayembara. Jozeph Paul Zhang menantang warga untuk melaporkannya ke polisi karena mengaku sebagai nabi ke-26.
Jozeph Paul Zhang membuat pernyataan tersebut dalam sebuah forum diskusi via Zoom yang juga ditayangkan di akun YouTube pribadinya. Awalnya, Jozeph Paul Zhang membuka forum Zoom bertajuk ‘Puasa Lalim Islam’ dengan menyapa peserta yang ada di beberapa belahan dunia.