foto istimewa ; (Baju Training Putih (Yudi Suratinojo) atlet panahan tradisional Gorontalo yang ikut bergabung dengan Timnas Indonesia pada ajang TATIYE.ID (SPORT) – Dua atlet panahan tradisional Gorontalo berhasil mencatat sejarah dengan tampil bersama Timnas panahan tradisional Indonesia pada event internasional “12th Fetih Kupasi Conquest Cup” 2024 di Istambul, Turki.
TATIYE.ID (SPORT) – Dua atlet panahan tradisional Gorontalo berhasil mencatat sejarah dengan tampil bersama Timnas panahan tradisional Indonesia pada event internasional “12th Fetih Kupasi Conquest Cup” 2024 di Istambul, Turki.
Dua pemanah tradisional Gorontalo tersebut yakni Yudi Suratinojo dan Shella Alevia. Meski persaingan cukup ketat tersaji di event yang terselenggara sudah kali ke 12 digelar di Instanbul Turki, 25-31 Mei 2024. Event ini adalah turnamen panahan level dunia yang digelar di Turki sebagai bentuk peringatan pembebasan Konstantinopel oleh Sultan Mehmed 2 alias Sultan Muhammad al Fatih setiap bulan Mei.
Pada ajang dunia ini tercipta All Indonesian final antara Achmad Syahrul Uman alias Kang Irul asal Jawa timur dan Mutasar Bin Hasbi asal Aceh, keduanya membawa bendera Indonesia. Bahkan sejak babak 32 besar dominasi pemanah tradisional Indonesia cukup terasa, ada 6 pemanah Indonesia yang masuk babak aduan hingga akhirnya 2 atlet Indonesia melanggeng ke babak final.
Pada pertandingan babak semifinal eliminasi, Ahmad Syahrul melaju (Kang Irul) ke final setelah mengalahkan Oguz Okcu asal Turki dengan skor poin 10-7, sementara Mutasar mengalahkan Koczka Lazlo asal Hongaria dengan skor point 8-5, Senin (27/5/2024).
Dengan hasil tersebut, dipastikan lagu Indonesia Raya akan berkumandang di negeri yang dijuluki ‘Gerbang Timur dan Barat’ , dan mematenkan Indonesia menjadi juara dunia panahan tradisional di tahun 2024, kendati pertandingan final baru akan dilaksanakan, Selasa (28/5/2024) hari ini.
Kang Irul pada kesempatan itu mengatakan, semua yang tercipta hari ini adalah hasil dari proses yang panjang, hingga akhirnya membuktikan prestasi Indonesia di mata dunia.
“Pada intinya kebersamaan, karena tahun ini istimewa sekali karena teman-teman dari berbagai organisasi panahan tradisional berkumpul di Turki untuk mengharumkan nama Indonesia, dan semoga kebersamaan ini juga terbayangkan di Indonesia,” katanya.
Sementara harapan untuk mengikuti event berikutnya banyak mendapat dukungan dari berbagai pihak, yang mensupport atlet-atlet panahan tradisional berbakat untuk berlaga di event internasional di masa yang akan datang. Hal ini adalah momentum luar biasa bagi Indonesia, karena mampu menunjukkan kemampuan bisa melebihi negara lain, khususnya negara yang punya nama di dunia panahan tradisional seperti Turki, Hongaria dan Kazakstan.
“Apalagi yang dikalahkan di semifinal adalah juara-juara dunia sebelumnya, tentunya ini adalah pembangkit semangat, Insya Allah makin berkembang panahan tradisional Indonesia, makin ramai dan makin banyak yang mahir,” pungkasnya.
Seperti diketahui, tahun ini, event tersebut diikuti Lebih dari 200 Pemanah Tradisional dari 32 negara telah menjalani babak kualifikasi di hari Ahad, (26/5/2024). Ratusan atlet dari berbagai negara seperti, Turki, Hongaria, Kazakhstan, Singapura, Iran, Malaysia, Romania, Rusia, Brunai Darussalam, Thailand , Cina,Australia, Kanada, Siprus Utara Dan Banyak Negara Lainnya
Perwakilan Indonesia
Gorontalo
- Yudi Suratinojo
- Shella Alevia
Sulawesi Selatan
- H.Muh Nasir
- Ilyas Nasa
- Nasri Suudi
Sulawesi Tenggara
- Syafrul
Sumatera Barat
- Salman Alfarisi
Jawa Barat
- Anto
Aceh - Mutasar
Jawa Timur
- Ahmad Syahrul Uman
- Titin
Nusa tenggara Barat
- Iwan Kurniawan
- Ruqoyah Sulaiman