TATIYE.ID (BONEBOL) – Nasib tenaga kesehatan di Kabupaten Bone Bolango sangat memprihatinkan. Mereka hanya bisa gigit jari lantaran insentif Nakes belum juga terbayarkan. Padahal total anggaran yang disediakan selama ini sudah disiapkan pada penanganan Covid-19 sebesar Rp 36 Miliar, melalui dana APBD pada proses refocussing 8 persen.
Tentunya hal ini mengundang keprihatinan sejumlah wakil rakyat di Parlemen Tilongkabila. Bahkan mereka di fraksi Gerindra pun tak henti-hentinya terus menyuarakan persoalan ini pada setiap melakukan pembahasan bersama TAPD dan juga OPD terkait. Mereka ingin agar tahun ini pemerintah daerah segera melunasi seluruh insentif Nakes.
“Kami meminta pemerintah daerah untuk segera melakukan proses pelunasan terhadap insentif Nakes” ujar Ketua Fraksi Gerindra, Tahir Badu kepada sejumlah awak media beberapa waktu lalu.
Ia mengaku bahwa, di tahun 2020 silam kabupaten Bone Bolango sempat mengalami kendala. Dimana anggaran untuk nakes yang semestinya dibayar sebesar Rp 5 Miliar lewat dana APBN, malah berubah alih menjadi tanggung jawab Pemda lewat APBD, pasca keluarnya surat keputusan Menteri Keuangan.
“Akibat perubahan jelang waktu diakhir tahun itu, maka menjadi tunggakan hutang yang harus diselesaikan Pemda ,,”
“Untuk dokter spesialis saja standar pembayaran di APBN yang sebelumnya sebesar Rp 15 Juta. Namun sejak diserahkan ke APBD, kemampuan keuangan Pemda tidak bisa dipaksakan dan diberi ruang Menteri Keuangan untuk menetapkan dan menentukan standar biaya daerah ,,”
“Sehingga berubah menjadi Rp 5 juta. Begitu juga halnya tenaga kesehatan lain di Puskesmas. Mereka hanya bisa dibayarkan setengahnya dari Rp 5 juta perbulan menjadi Rp 2,5 juta. Alhamdulilah akhirnya sudah dibayar hutang itu kurang lebih Rp 1,6 Miliar. Sedangkan sampai bulan Juli tahun ini Pemda belum juga mencairkan insentif tersebut” tegasnya.
Setelah ditelusuri proses pencairannya kata Tahir, rupanya bukan lantaran ketidaksiapan keuangan daerah. Justru penyebabnya dikarenakan belum adanya tagihan yang diajukan dari tingkat bawah, baik itu Puskesmas, rumah sakit maupun dari Dinas Kesehatan.
Tentu menyikapi hal ini Fraksi Gerindra mendesak agar dokumen administrasi tagihan yang tengah disiapkan sekarang dan dijanjikan selesai minggu ini segera dirampungkan. Ini dimaksud agar dana refocussing yang telah disiapkan sudah ada realisasinya.
“Fraksi Gerindra prihatin karena Nakes yang sementara bertarung digarda terdepan mengorbankan nyawa melawan Covid-19, kemudian malah tidak ada perhatian ,,”
“Maka kami mendesak Dikes jangan lagi nanti menunggu maupun menunda persoalan tersebut. Jika ada tagihan yang sudah ada, maka segera diinput kemudian langsung dimasukan ke bagian keuangan pemerintah setempat. Dengan begitu proses pembayaran insentif secepatnya bisa diterima dan dirasakan langsung oleh seluruh tenaga kesehatan” pungkasnya. (**)