TATIYE.ID (SPORT) – Sebanyak 21 negara termasuk Indonesia telah memastikan partisipasinya dalam Piala Dunia Sepak Takraw 2024 yang akan berlangsung di Stadion Titiwangsa di sini pada 18-26 Mei 2024
Seperti dulu lansir media Malaysia, TheSun, Presiden Persatuan Sepaktakraw Malaysia (PSM), Datuk Mohd Sumali Reduan, mengatakan pihaknya telah menerima surat resmi dari 12 tim yang akan berlaga di kategori Premier dan sembilan tim untuk kategori Divisi 1 kejuaraan bergengsi tersebut.
“Untuk kategori Premier kami memiliki 12 negara yaitu Malaysia, Thailand, Korea Selatan, Myanmar, Vietnam, India, Indonesia, Singapura, Brunei, Jepang, China, dan Filipina. Sedangkan Divisi 1 ada sembilan negara, Sri Lanka, Arab Saudi, Prancis, Iran, Taiwan, Nepal, Pakistan, Jerman, dan Bangladesh,” ujarnya dalam jumpa pers di Stadion Titiwangsa, Rabu (20/3/2024).
Mohd Sumali menambahkan, keputusan keikutsertaan 21 negara tersebut bersifat final dan tidak ada tim tambahan di kemudian hari. Ia mengatakan PSM akan menggelar upacara pembukaan turnamen sekaligus pengundian pada 6 Maret di Tun Dr Ismail Hall World Trade Center (WTC).
“Kami memutuskan untuk melakukan pengundian lebih awal dari sebelumnya. Kali ini kami berdiskusi dan meminta kepada Federasi Sepak Takraw Internasional (ISTAF) agar negara-negara mewaspadai kelompoknya dan bisa melakukan persiapan sejak dini,” ujarnya.
Lebih jauh Mohd Sumali menyebutkan, Piala Dunia kali ini akan menampilkan kategori Premier yang menampilkan event beregu dengan piala khusus, selain itu kategori ganda dan regu juga dipertandingkan.
“Untuk Divisi 1 hanya dipertandingkan nomor ganda dan regu, tidak ada nomor beregu,” ujarnya.
Sementara itu, pelatih Sepak Takraw Gorontalo, Herson Taha yang bersama enam atlet nya terpanggil memperkuat timnas membenarkan adanya informasi tersebut. Hanya saja pihaknya masih menunggu kepastian dari PB PSTI terkait pemanggilan untuk TC pelatnas.
“Tapi kami masih menunggu keputusan PB karena kemungkinan ada 2 opsi untuk TC Pelatnas ini. mau pelatnas di Jakarta, atau pelatnas desentralisasi di Gorontalo dan Makassar,” beber Herson. (*)