TATIYE.ID (GORONTALO) – Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi Gorontalo melaksanakan pembukaan forum data bimbingan teknis peningkatan kapasitas SDM membangun metadata statistik bagi penanggung jawab data sektor organisasi perangkat daerah (OPD) di Hotel Amalia Tilamuta, Rabu (15/6/2022).
Kegiatan ini diikuti oleh para sekretaris dan kepala subbagian perencanaan organisasi perangkat daerah Provinsi Gorontalo, kabuapten/kota.
Forum data ini sangat strategis karena terkait dengan kegiatan statistik. Kegiatan statistik merupakan upaya penyediaan dan penyebarluasan data, pengembangan ilmu statistik, dan upaya yang mengarah pada berkembangnya sistem statistik nasional.
Dalam statistik sektoral yang dilakukan adalah pemanfaatan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan instansi tertentu untuk penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan yang merupakan tugas pokok instansi yang bersangkutan.
Kepala Dinas Kominfo dan Statistik Masran Rauf mengatakan tantangan ke depan di bidang statistik adalah meningkatkan pelayanan data, validasi dan verifikasi, hingga umpan balik yang harus disempurnakan.
“Banyak pekerjaan yang harus dilakukan, memvalidasi, verifikasi data hingga menihilkan kesalahan data. Sedikit saja salah kita pasti bermasalah,” kata Masran Rauf.
Masran memberi contoh terkait dengan indeks pengukuran keuangan daerah di salah satu daerah, petugas salah memasukkan data sehingga jumlah penduduk wilayah tersebut lebih banyak dari jumlah penduduk Indonesia.
“Ketambahan dua digit saja salah semua data seluruh data di Indonesia, ini pengalaman yang menjadi perhatian kita semua,” ujar Masran Rauf.
Masran berharap dalam kegiatan ini ada komitmen bersama untuk mewujudkan satu data dalam momentum pertemuan forum data ini. Ia juga meminta akselarasi penyampaian data agar pelayanan di bidang statistic semakin baik. Ia juga mengharapkan peningkatan koordinasi dari para pemangku kepentingan, terutama di pemerintah kabupaten/kota.
“Panggung jawab data itu berat, tidak bisa dipindah-pindahkan tugasnya, Sebaiknya tidak bergantian orang yang memegang data, jika pun orangnya dipindahkan datanya harus ditinggalkan sehingga orang baru tidak bekerja dari awal lagi,” tutur Masran Rauf.