TATIYE.ID (KAMPUS) – Mahasiswa baru yang menempati Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Universitas Muhammadiyah Gorontalo mengeluhkan adanya dugaan Pungutan Liar (Pungli) yang dilakukan oleh pihak rusunawa.
Tak hanya itu, mahasiswa yang enggan disebutkan namanya ini juga mengeluh tentang fasilitas di rusunawa tersebut.
Mahasiswa tersebut mengakui bahwa terdapat banyak kekurangan di rusunawa itu termasuk fasilitas di dalamnya.
“Benar itu. Mulai dari segi fasilitasnya sampai pada kebersihan kamar mandi dan masih banyak lagi,” ungkap mahasiswa itu.
Mahasiswa menambahkan, mereka hanya mengetahui untuk tinggal ke rusunawa itu diwajibkan membayar Rp 1.200.000 sesuai dengan kesepakatan. Akan tetapi, mahasiswa masih dimintai uang dengan nominal berbeda beda. Mulai dari Rp 10.000, Rp 150.000 hingga Rp 225.000
“Ada permintaan uang itu. Tapi tidak dijelaskan secara menyeluruh. Yang disampaikan Rp 150.000 termasuk dalam pembiayaan wifi dan listrik.
Sehingga dari apa yang diminta penambahan uang itu dengan beragam nominal, menurut mahasiswa itu lagi hal ini tidak wajar. Karena sebelumnya Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan pernah menyampaikan bahwa masalah pembiayaan asrama itu sudah ditanggung dalam pembiayaan PESMABA dan PKKMB.
“Nyatanya biaya penambahan ini terjadi ketika kita sudah masuk asrama dan tidak ada penjelasan mengenai biaya penambahan tersebut,” tuturnya.
Saat dikonfirmasi kepada Wakil Rektor lll UMGo, yang merupakan penanggungjawab Rusunawa, Apris Ara Tilome menepis apa yang dikeluhkan oleh mahasiswa.
Menurut Aprsi, bahwa pihaknya telah menjelaskan terkait dengan dana Rp 1.200.000 diperuntukkan untuk biaya almamater dan biaya MBKM berasrama.
“Karena menaikman akreditasi kampus yang dilaksanakan bulan September ini kami sudah harus menjalankan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” kata Apris Tilome.
Terkait dengan penambahan biaya Rp 150.000 dan Rp 225.000 lanjut Apris, itu digunakan untuk pembiayaan asrama dan sudah disampaikan kepada mahasiswa baru dan orang tua.
“Kami menyampaikan itu pada pertemuan pertemuan dengan mahasiswa baru dan orang tua. Karena orang tua mempertanyakan itu,” ungkap Apris.
Apris menjelaskan, bahwa dana sekitar Rp 150.000 dan Rp 225.000 tidak include dengan Rp 1.200.000 dengan dalil itu untuk biaya kos di luar dari asrama kampus. Sebab kapasitas rusunawa itu terbatas,” tandasnya.