
TATIYE.ID (GORONTALO) – Kinerja Kantor Imigrasi Kelas I TPI Gorontalo sepanjang tahun 2025 menunjukkan capaian signifikan di bawah kepemimpinan Kepala Kantor Imigrasi Gelora Adil Ginting. Dengan koordinasi langsung Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Gorontalo, Agung Sampurno, berbagai indikator layanan dan pengawasan keimigrasian berhasil melampaui target yang ditetapkan.
Berdasarkan Laporan Kinerja Kantor Imigrasi Gorontalo per 29 Desember 2025, realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tercatat sebesar Rp4.222.715.850 atau 109,60 persen dari target Rp3.852.865.850. Penerimaan tersebut bersumber dari layanan paspor sebesar Rp3.613.600.000, pendapatan izin keimigrasian dan izin masuk kembali (reentry permit) sebesar Rp496.450.000, serta layanan keimigrasian lainnya senilai Rp106.200.000.
Dari sisi pengelolaan anggaran, pagu awal tahun 2025 sebesar Rp11.370.413.000 mengalami efisiensi sesuai kebijakan pemerintah pusat sebesar Rp1.472.784.000, sehingga pagu efektif menjadi Rp9.897.629.000. Realisasi belanja mencapai Rp9.536.560.203 atau 96,35 persen, yang difokuskan pada penguatan pelaksanaan tugas dan fungsi keimigrasian di wilayah Provinsi Gorontalo.
Capaian tersebut tercermin pada optimalisasi layanan publik. Sepanjang 2025, Kantor Imigrasi Gorontalo melayani 5.822 permohonan paspor, terdiri dari 3.531 paspor elektronik dan 2.291 paspor biasa. Permohonan didominasi untuk keperluan ibadah haji dan umrah, wisata, serta pendidikan ke luar negeri. Dalam rangka kehati-hatian, Imigrasi Gorontalo juga menolak 10 permohonan paspor yang terindikasi terkait tindak pidana perdagangan orang (TPPO), penyelundupan manusia (TPPM), serta calon pekerja migran nonprosedural.
Pada sektor perlintasan internasional melalui TPI Pelabuhan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, dan Terminal Khusus Lalape, Kabupaten Pohuwato, tercatat pergerakan 35 kapal sepanjang tahun 2025. Perlintasan tersebut melibatkan 26 kru WNI dan 658 kru WNA, dengan aktivitas ekspor didominasi komoditas wood pellet, jagung, dan hasil pertanian lainnya.
Sementara itu, dalam pelayanan izin tinggal WNA, Kantor Imigrasi Gorontalo melayani 177 permohonan Izin Tinggal Kunjungan, 63 Izin Tinggal Terbatas, 5 Izin Tinggal Tetap, serta 2 permohonan fasilitas Affidavit. Mayoritas pemohon berasal dari Tiongkok, Jerman, dan Prancis.
Penguatan fungsi pengawasan keimigrasian dilakukan melalui 60 kegiatan pengawasan di lima kabupaten dan satu kota. Hasilnya, dilakukan penegakan hukum terhadap 14 WNA yang terbukti melanggar aturan keimigrasian, masing-masing 9 warga negara Tiongkok, 3 Vietnam, 1 Pakistan, dan 1 Filipina.
Sebagai langkah preventif terhadap TPPO dan TPPM, Imigrasi Gorontalo membentuk 25 Desa Binaan Imigrasi, jauh melampaui target awal sebanyak 3 desa. Upaya ini didukung dengan dua kegiatan sosialisasi keimigrasian kepada pihak hotel dan penjamin WNA terkait pelaporan APOA dan layanan e-Visa, serta pelaksanaan program Humas Connect untuk meningkatkan literasi keimigrasian di tengah masyarakat.
Menutup tahun 2025, penetapan pejabat pada Kantor Imigrasi Kelas III Non TPI Pohuwato diharapkan dapat mempercepat operasional dan memperluas akses layanan keimigrasian di Kabupaten Pohuwato dan Kabupaten Boalemo.
Kepala Kantor Imigrasi Gorontalo, Gelora Adil Ginting, menegaskan bahwa seluruh capaian tersebut sejalan dengan arah kebijakan reformasi kelembagaan dalam 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI, Jenderal Pol. (Purn.) Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H., serta menjadi bagian dari dukungan terhadap Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya dalam penguatan tata kelola pemerintahan, peningkatan kualitas pelayanan publik, perlindungan warga negara, dan pengamanan kedaulatan negara.
“Terima kasih kepada pemerintah daerah, aparat penegak hukum, instansi vertikal, dunia usaha, media, serta masyarakat atas dukungan dan kolaborasi selama ini,” kara Gelora Adil Ginting.
Ia juga menyampaikan bahwa pada tahun 2026 akan mengemban amanah baru sebagai Kepala Bagian Tata Usaha dan Umum pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Sumatera Utara, seraya berharap sinergi yang telah terbangun di Gorontalo dapat terus berlanjut demi penguatan fungsi keimigrasian ke depan.





















